Dokter spesialis penyakit dalam, Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), mengingatkan bahwa konsumsi daging kurban saat Idul Adha sebaiknya tetap dibatasi sesuai kebutuhan tubuh agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan seperti kolesterol tinggi atau hipertensi. Menurutnya, menjaga porsi makan adalah hal penting yang sering diabaikan masyarakat saat merayakan hari besar dengan hidangan daging melimpah. “Porsi daging yang aman mungkin hitungannya adalah 0,8 gram per kilogram berat badannya itu protein. Aku enggak tahu nih variasi dari masing-masing daging tuh berapa gram protein,” ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Menghitung kebutuhan protein dari daging Asupan protein harian ideal berkisar pada angka 0,8 gram per kilogram berat badan. Artinya, jika seseorang memiliki berat 60 kilogram, maka kebutuhan proteinnya sekitar 48 gram per hari dari semua sumber makanan, termasuk daging.
Sebagai gambaran, 100 gram daging sapi tanpa lemak mengandung sekitar 26 gram protein. Jika dikonsumsi dua potong sedang, hampir separuh kebutuhan protein harian sudah terpenuhi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi jumlah asupan daging agar tidak berlebihan.
Bukan dagingnya, tapi cara mengolahnya Selain porsi, cara memasak juga berpengaruh besar terhadap dampak kesehatan dari konsumsi daging. Andi menegaskan bahwa daging pada dasarnya bukanlah sumber masalah, melainkan bahan tambahan yang digunakan saat pengolahan. “Sebenarnya kalau daging aja itu enggak apa-apa, yang jadi masalah itu karena garamnya banyak, micinnya, santannya, minyaknya,” kata dia. Mengolah daging dengan cara digoreng, dimasak dengan santan, atau ditambahkan penyedap rasa berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan kolesterol tinggi.
Rekomendasi olahan daging kurban yang sehat Agar tetap bisa menikmati daging kurban dengan aman, Andi menyarankan metode pengolahan yang sederhana dan rendah lemak. Daging sebaiknya direbus atau dijadikan sup dengan kuah bening tanpa tambahan santan atau minyak berlebih. “Kalau dagingnya aja, betul tok itu aja, supnya bening gitu ya, enggak ada tambahan macam-macam. Harusnya daging itu sehat,” jelasnya. Dengan menghindari bahan tambahan yang tidak sehat serta menyesuaikan porsi dengan kebutuhan tubuh, daging kurban dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Momen Idul Adha bisa tetap menjadi waktu yang menyenangkan dan sehat jika masyarakat bijak dalam menyikapi konsumsi daging. Menjaga porsi, memilih metode memasak yang tepat, serta menghindari bahan tambahan yang tinggi lemak dan natrium adalah langkah sederhana namun penting. Dengan pola makan yang seimbang, daging kurban bisa tetap menjadi bagian dari perayaan tanpa mengorbankan kesehatan.
Rekomendasi olahan daging kurban yang sehat Agar tetap bisa menikmati daging kurban dengan aman, Andi menyarankan metode pengolahan yang sederhana dan rendah lemak. Daging sebaiknya direbus atau dijadikan sup dengan kuah bening tanpa tambahan santan atau minyak berlebih. “Kalau dagingnya aja, betul tok itu aja, supnya bening gitu ya, enggak ada tambahan macam-macam. Harusnya daging itu sehat,” jelasnya. Dengan menghindari bahan tambahan yang tidak sehat serta menyesuaikan porsi dengan kebutuhan tubuh, daging kurban dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Momen Idul Adha bisa tetap menjadi waktu yang menyenangkan dan sehat jika masyarakat bijak dalam menyikapi konsumsi daging. Menjaga porsi, memilih metode memasak yang tepat, serta menghindari bahan tambahan yang tinggi lemak dan natrium adalah langkah sederhana namun penting. Dengan pola makan yang seimbang, daging kurban bisa tetap menjadi bagian dari perayaan tanpa mengorbankan kesehatan.
Tidak ada komentar: