Petani Gagal Panen, Harga Tomat Meroket hingga Rp 27.000 Per Kg di Madiun

Harga tomat di pasar tradisional di Kabupaten Madiun, Jawa Timur terus meroket naik dalam sebulan terakhir hingga tembus Rp 27.000 per kilogramnya. Kenaikkan harga tomat dipicu minimnya pasokan ke pasar lantaran banyak petani tomat yang gagal panen. Mariana, salah satu pedagang Pasar Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang ditemui Senin (7/7/2025) menyatakan, kenaikan harga tomat sudah menyentuh angka 90 persen.  Sebab, normalnya harga tomat di pasaran mencapai Rp 15.000 per kilogram. “Harga normalnya di bawah Rp 15.000. Ini sudah termasuk tertinggi yakni Rp 27.000 dan hampir menyentuh Rp 30.000 per kilogram,” kata Mariana.


Kondisi itu dipicu cuaca yang ekstrem sehingga tanaman tomat gagal dipanen dalam sebulan terakhir. Saat ini, pasokan tomat lebih banyak datang dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Jumlahnya pun terbatas, hanya 20 kilogram per hari. “Kalau jenis tomat lokal saat ini kosong. Kami lebih banyak mendapatkan dari Magetan. Namun jumlahnya hanya 20 kilogram. Sebelumnya bisa mencapai setengah kuintal setiap harinya,” kata Mariana.

Tingginya harga tomat dikeluhkan para pembeli yang mendatangi pasar tradisional. Dampak kenaikkan tomat paling dirasakan pelaku UMKM yang berjual jus buah. “Kalau harganya terus naik tentu sangat berpengaruh pada penjualan kami. Kalau kami naikkan harga nanti mengurangi konsumen kami,” ujar Sulastri. Ia berharap, pemerintah segera mengintervensi terkait berkurangnya pasokan tomat ke pasar tradisional. Dengan demikian, Sulastri dapat mendapatkan untung bila harga tomat kembali normak dibawah Rp 15.000 perkilogramnya.


Petani Gagal Panen, Harga Tomat Meroket hingga Rp 27.000 Per Kg di Madiun Petani Gagal Panen, Harga Tomat Meroket hingga Rp 27.000 Per Kg di Madiun Reviewed by wongpasar grosir on 12.03 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.