Malang – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menyisahkan waktu sekitar 3 pekan. Coblosan untuk Pileg dan Pilpres akan dilakukan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan tidak mau ketinggalan dalam menyambut gelaran pesta demokrasi. Mereka akan terlibat dari segi penyediaan tenaga kesehatan yang ditugaskan mengawal Pemilu bahkan hingga ke TPS.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengungkapkan ada 8 ribu tenaga kesehatan yang bakal dilibatkan demi kelancaran Pemilu 2024. Pengalaman Pemilu 2019 menjadi pelajaran berharga bahwa tenaga kesehatan harus disediakan demi mengantisipasi kemungkinan buruk.
“Kita melibatkan sebanyak mungkin tenaga kesehatan yang ada di Kota Malang. Kira-kira ada 8 ribu, itu terdiri dari dokter, bidan, perawatan dan lainnya. Nanti pada saat pelaksanaan kita juga dikoordinasikan untuk mendampingi. Kemudian juga pada saat perhitungan sampai pada saat selesai berikutnya, petugas tetap sehat,” ujar Husnul, Jumat, (26/1/2024).
Dinkes telah melakukan koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Kota Malang. Koordinasi seputar, penempatan fasilitas kesehatan terdekat untuk menjangkau layanan kesehatan di TPS terdekat. Termasuk menyiapkan opsi membuat pos kesehatan.
“Pola pengamanan penjagaan seperti apa masih nanti dikoordinasikan. Mungkin beberapa TPS itu ada satu pos kesehatan atau persiapan nanti untuk disepakati,” ujar Husnul.
Sedangkan untuk, petugas KPPS yang bertugas dipastikan telah melewati seleksi tes kesehata. KPPS terpilih harus memiliki surat kesehatan sebagai bukti kesehatan petugas dinyatakan aman.
“Yang daftar (KPPS) sekitar 17 ribuan. Banyak yang tidak memenuhi syarat, terutama dipemeriksaan dasar seperti hipertensi dan diabetes. Kalau tidak memenuhi syarat, maka tidak boleh,” ujar Husnul. (luc/ian)
Tidak ada komentar: