SURYAMALANG.COM, MALANG - Tim SAR gabungan terus mencari bocah laki-laki bernama Dava (6), warga Jalan Muharto Gang 5 RT 6 RW 6 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang yang hanyut terseret arus Sungai Brantas, Kamis (19/10/2023) siang.
Salah seorang relawan SAR, Imam Supi'i (52) mengatakan, banyaknya sampah serta bebatuan sungai yang licin menjadi kendala dalam proses pencarian.
"Setelah kami tiba di lokasi, kami langsung melakukan pencarian terhadap korban. Banyaknya tumpukan sampah yang mengambang serta bebatuan sungai yang licin menjadi kendala," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Pada awalnya, tim SAR gabungan menduga tubuh korban tersangkut tumpukan sampah.
"Saat kami bersihkan tumpukan sampahnya, ternyata tidak ada (tubuh korban). Sehingga, kami lanjutkan pencarian memakai tubing dan difokuskan ke bagian cerukan dan palung sungai," terangnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno mengungkapkan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Basarnas Surabaya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Basarnas Surabaya, untuk selanjutnya dilakukan pencarian bersama. Untuk hari ini, kami telah membagi tim di beberapa titik dan melakukan penyisiran sejauh 50 meter,"
"Pencarian dilakukan hingga matahari terbenam. Apabila sudah malam, maka pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya. Dan kami juga telah menginstruksikan kepada pihak lurah, untuk mendirikan tenda sebagai posko pencarian," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bocah laki-laki bernama Dava (6), warga Jalan Muharto Gang 5 RT 6 RW 6 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang hanyut terseret arus Sungai Brantas, Kamis (19/10/2023) siang.
Diketahui, pada awalnya korban bersama kedua temannya yaitu Nando dan Rehan bermain di pinggir sungai sekitar pukul 13.00 WIB. Kemudian, korban terpeleset lalu terseret derasnya arus sungai, dan salah satu temannya berusaha menolong dengan cara memegangi tangan korban
Karena tidak kuat, pegangan itu pun terlepas dan korban pun hanyut terbawa arus Sungai Brantas.
Tidak ada komentar: