Kucing "Oyen" Ternyata Alami Mutasi Genetik, Memicu Perilaku Nakalnya?

 


Baru-baru ini, penelitian mengenai kucing oranye atau yang kerap disebut kucing oyen, mengungkap satu fakta yang membuat kucing ini istimewa. Dikutip dari CNN, Jumat (23/5/2025), ilmuwan dari Stanford University berhasil menemukan mutasi genetik penyebab warna oranye pada bulu kucing domestik. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Current Biology pada 2025 dan mencatat temuan mutasi langka yang belum ditemukan pada hewan lain. Sebelumnya, kucing oyen diklaim oleh berbagai kalangan memiliki sifat yang aktif, nakal, dan usil.

Lantas, seperti apa mutasi genetik langka yang ada pada kucing oyen? Serta apakah genetika tersebut berkaitan dengan sifatnya?

Ilmuwan temukan kelangkaan mutasi genetik pada kucing oyen Dikutip dari CNN, mayoritas kucing berwarna oranye diketahui berjenis kelamin jantan. Seperti mamalia lainnya, kucing betina memiliki dua kromosom X, sedangkan kucing jantan hanya memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.

Jika seekor kucing jantan membawa gen pewarna oranye pada kromosom X-nya, seluruh tubuhnya akan berwarna oranye. Sebaliknya, untuk menjadi betina berwarna oranye penuh, gen tersebut harus hadir di kedua kromosom X, yang merupakan kondisi langka. Inilah alasan mengapa kucing betina oranye umumnya memiliki pola warna campuran, seperti kucing calico atau tortoiseshell, yang menampilkan kombinasi oranye, hitam, dan putih. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa gen warna oranye memang dibawa oleh kromosom X.

Namun, lokasi pasti dari mutasi tersebut serta mekanismenya dalam menghasilkan warna oranye masih menjadi misteri hingga kini. "Biasanya, mutasi warna seperti kuning atau oranye pada hewan, termasuk rambut merah pada manusia, terjadi pada gen pengatur pigmen, dan gen-gen tersebut umumnya tidak terletak di kromosom X," kata profesor emeritus genetika dan pediatri di Stanford, Greg Barsh, yang juga merupakan penulis senior dalam studi ini. “Hal ini yang membuat kami yakin bisa menemukan penyebab molekulernya. Kami yakin akan menemukan hal baru yang menarik, dan ternyata memang begitu,” lanjut Barsh.

Kesalahan genetik di balik kucing oyen Ilmuwan genetika senior dari Stanford University, Christopher Kaelin, telah menghabiskan lebih dari satu dekade untuk meneliti genetika kucing oranye.

Ia mengumpulkan sampel DNA dari berbagai pemilik kucing dan membandingkannya dengan data genom kucing yang telah diurutkan dalam lima hingga sepuluh tahun terakhir.

Kaelin menemukan 51 variasi genetik pada kromosom X kucing jantan oranye. Namun, 48 di antaranya juga ditemukan pada kucing non-oranye, menyisakan hanya tiga kandidat utama.

Ketiga mutasi ini tidak berada langsung dalam gen, melainkan di wilayah antara dua lokasi yang berdekatan dengan gen Arhgap36. Gen tersebut diketahui berperan dalam pengaturan jalur hormon penting, meski sebelumnya tidak dikaitkan dengan pigmen warna. Uji ekspresi pada jaringan hidup menunjukkan bahwa mutasi tersebut mengaktifkan Arhgap36 dalam sel pigmen. Aktivasi ini menghambat produksi pigmen hitam dan menghasilkan warna oranye yang khas. Yang menarik, mutasi ini tidak ditemukan pada hewan lain, termasuk kucing liar.




SUMBERhttps://www.kompas.com/tren/read/2025/11/19/063000465/kucing-oyen-ternyata-alami-mutasi-genetik-memicu-perilaku-nakalnya-?page=2

Kucing "Oyen" Ternyata Alami Mutasi Genetik, Memicu Perilaku Nakalnya? Kucing "Oyen" Ternyata Alami Mutasi Genetik, Memicu Perilaku Nakalnya? Reviewed by wongpasar grosir on 08.42 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.