Produk mi instan populer asal Indonesia, Indomie, kembali jadi sorotan internasional. Otoritas Taiwan menemukan bahan kimia berbahaya etilen oksida dalam varian Indomie Soto Banjar Limau Kuit dengan kadar melebihi batas aman konsumsi. Temuan ini diumumkan pada Kamis (11/9/2025) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan.
Bahkan, otoritas Hong Kong mengimbau warganya untuk menghindari Indomie rasa Soto Banjar Limau Kuit dari batch yang sama. Respons BPOM Indonesia Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengaku masih menelusuri laporan Taiwan soal adanya etilen oksida dalam Indomie. "Kami masih menelusuri ini ya, nanti kami update," kata Humas BPOM Eka Rosmalasari, dikutip Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Sementara itu, produsen Indomie hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. Apa itu etilen oksida?
Dilansir dari berbagai sumber, etilen oksida merupakan senyawa kimia berbentuk gas yang mudah terbakar dengan aroma manis. Zat ini biasanya digunakan untuk: bahan baku pembuatan deterjen dan produk pembersih rumah tangga bahan dalam produksi tekstil dan plastik sterilisasi peralatan medis dalam jumlah kecil
Meski memiliki banyak kegunaan, etilen oksida tidak seharusnya ada dalam makanan dan minuman. Efek samping etilen oksida bagi kesehatan Paparan etilen oksida berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari yang ringan hingga serius. Beberapa di antaranya: sakit kepala, sakit perut, muntah, dan diare gangguan pernapasan rasa lemas, mudah mengantuk, hingga kelelahan ekstrem luka bakar pada mata dan kulit masalah reproduksi
Tingkat bahaya tergantung dari kadar dan lamanya paparan terhadap senyawa ini.
Tidak ada komentar: