Sebuah penemuan menarik datang dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST). Para astronom mendeteksi kandidat planet raksasa bernama Alpha Centauri Ab, yang kemungkinan mengorbit di zona layak huni bintang mirip Matahari terdekat dari Bumi — Alpha Centauri A. Menurut dua makalah yang akan terbit di Astrophysical Journal Letters, planet ini kemungkinan berjarak 1 hingga 2 kali jarak Bumi–Matahari dari bintang induknya. Meski berada di zona yang secara teori bisa mendukung kehidupan, para astronom menegaskan bahwa karena bentuknya berupa gas raksasa, planet ini tidak dapat mendukung kehidupan seperti di Bumi.
Sistem Bintang Tetangga Terdekat Bumi Alpha Centauri terletak di rasi bintang Centaurus, hanya sekitar 4,35 tahun cahaya dari Bumi, menjadikannya sistem bintang terdekat yang dikenal. Sistem ini terdiri dari: Alpha Centauri A – bintang tipe G2 seperti Matahari, 1,1 kali lebih masif dan 1,5 kali lebih terang. Alpha Centauri B – bintang tipe K1, lebih kecil dengan kecerlangan visual sekitar 45% Matahari. Alpha Centauri C atau Proxima Centauri – katai merah redup yang berjarak sedikit lebih dekat, sekitar 4,23 tahun cahaya. Alpha Centauri A dan B saling mengorbit setiap 80 tahun, dengan jarak terdekat sekitar 11 kali jarak Bumi–Matahari. Kombinasi kedekatan dan kemiripan bintang ini membuatnya menjadi target utama pencarian planet layak huni. “Dengan sistem ini yang begitu dekat, setiap eksoplanet yang ditemukan akan memberi peluang terbaik untuk mengumpulkan data tentang sistem planet selain Tata Surya kita,” kata Dr. Charles Beichman, astronom di NASA Jet Propulsion Laboratory. “Namun, pengamatan ini sangat menantang, bahkan dengan teleskop luar angkasa paling canggih di dunia.”
Awal Penemuan: Planet yang Muncul Lalu Menghilang Pengamatan awal dilakukan pada Agustus 2024 dengan instrumen Mid-Infrared (MIRI) milik Webb, yang menggunakan masker koronagraf untuk memblokir cahaya terang Alpha Centauri A. Setelah mengurangi gangguan cahaya dari bintang kembarnya, Alpha Centauri B, para astronom menemukan objek yang 10.000 kali lebih redup dari Alpha Centauri A, pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi–Matahari. Namun, ketika pengamatan diulang pada Februari dan April 2025, objek tersebut tidak lagi terlihat. “Kami menghadapi kasus planet yang menghilang,” ujar Aniket Sanghi, mahasiswa doktoral di Caltech. “Kami menjalankan simulasi jutaan orbit potensial untuk memahami misteri ini, menggunakan data saat planet terdeteksi dan saat tidak terdeteksi.” Hasil simulasi menunjukkan bahwa dalam setengah dari skenario, planet bergerak terlalu dekat ke bintang sehingga Webb tidak bisa melihatnya di periode Februari–April 2025.
Kandidat Planet Raksasa Seukuran Saturnus Berdasarkan kecerahan di pengamatan inframerah-tengah dan simulasi orbit, kandidat planet ini mungkin seukuran Saturnus dengan lintasan elips yang bervariasi antara 1–2 kali jarak Bumi–Matahari. “Jika terkonfirmasi, ini akan menjadi tonggak baru bagi pencitraan eksoplanet,” kata Sanghi. “Dari semua planet yang pernah dipotret langsung, ini akan menjadi yang terdekat dengan bintangnya.” Planet ini juga memiliki suhu dan usia yang mirip dengan raksasa gas di Tata Surya, sekaligus menjadi yang terdekat dari Bumi. Keberadaannya di sistem bintang ganda akan memicu diskusi baru tentang bagaimana planet bisa terbentuk dan bertahan di lingkungan yang kacau.
Implikasi Besar untuk Sains Eksoplanet Jika pengamatan lanjutan mengonfirmasi keberadaannya, Alpha Centauri Ab akan menjadi objek kunci bagi penelitian eksoplanet.
“Penemuan ini akan menjadi titik acuan penting, memberi banyak peluang karakterisasi detail oleh Webb dan observatorium lainnya,” kata Dr. Beichman. Penemuan ini bukan hanya menambah daftar planet kandidat, tetapi juga membuka babak baru dalam pencarian dunia lain di luar Tata Surya — tepat di halaman belakang kosmik kita.
Tidak ada komentar: