Cerita Bocah Kelas 5 SD Sempat Koma 3 Hari Akibat Diabetes, Keluarga: Kebiasaan Jajan Makanan Instan
Karena penyakit gulanya itu, Regina Felicia Zahra (12), bocah asal Kediri, Jawa Timur, mengalami koma selama 3 hari. Sehingga saat ini Regina menjalani perawatan di rumah sakit di Malang, Jawa Timur. Pihak rumah sakit maupun keluarga, terus mengupayakan tindakan terbaik baginya.
Seiring berjalannya waktu, kondisinya berangsur membaik dan mulai tersadar dari komanya. Selama perawatannya itu, pihak rumah sakit mulai melakukan tracking asal usul penyebab gulanya. Namun dari keluarga yakni kedua orang tuanya, Supriyanto (59) dan Tianah (54), tidak mempengaruhi riwayat genetis gula
“Bapak dan ibu gak ada yang punya penyakit gula,” ujar Desi Purnamasari, kakak kandung Regina, Selasa (24/6/2025).
Penelusuran, Purnamasari menambahkan, terus dilakukan dan lebih meluas hingga menemukan hasil. Penyakit gula yang menimpa adiknya itu diakibatkan oleh faktor gaya hidup. “Adik saya kena diabetes bukan karena genetis, tapi karena faktor gaya hidup. Yaitu diabetes tipe 1,” Purnamasari menambahkan.
Hal itu, masih kata Purnamasari, selaras dengan temuan penelusuran kebiasaan hidup yang juga dilakukan oleh pihak keluarganya. Terutama saat Regina tidak di rumah, yakni kebiasaan hidup saat di lingkungan sekolah. Bahwa di sekolah, kebiasaan adiknya adalah mengkonsumsi jajanan maupun minuman instan. Yaitu minuman sachet rasa manis dengan aneka pilihan rasa-rasa. “Ternyata kata teman-temannya di sekolah, hampir setiap hari adik saya minum minuman instan itu. Padahal kalau di rumah, tidak begitu dan ke sekolah juga dibekali minum air putih,” lanjut dia.
Asal usul penyebab gulanya sudah ditemukan dan kini rumah sakit fokus pada mengembalikan kesehatan Regina. Setelah beberapa pekan menjalani perawatan, Regina sudah kembali mendapatkan staminanya. Dia pun diperbolehkan pulang dari RS. Namun sepulang dari rumah sakit itu Regina harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan barunya. Yaitu mengkonsumsi insulin, sehari empat kali, untuk mengatasi tingginya kadar gula. “Menurut dokter insulin itu lebih disarankan untuk anak-anak daripada obat jenis lainnya. Apalagi untuk jangka panjang seterusnya,” kata Purnamasari.
Akibat kondisi itu, kehidupan Regina berubah total. Banyak penyesuaian yang dilakukannya. Termasuk pembatasan pola makan dan aktivitas hariannya. Begitu juga kehidupannya di lingkungan sekolah yakni SDN Kencong 2 di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Semua civitas mendorong dan menyemangatinya. Wali Kelas 5 SDN Kencong II, Diaz Alwi Nala Praya mengatakan, dia juga berupaya terus mendampingi Regina. Bahkan sejak saat masih dalam perawatan rumah sakit. “Pas sakitnya ananda, itu saya pas diangkat jadi wali kelas. Saat itu juga saya turut ke Malang untuk menjenguknya,” ujar Diaz, panggilan akrabnya. Baik keluarga, lingkungan, maupun pihak sekolah bekerja sama untuk memberikan penyemangat bagi Regina.
Sebelumnya diberitakan, Regina Felicia Zahra, seorang bocah asal lereng Gunung Kelud di Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi penyintas diabetes. Sejak setahun ini, dia mengelola dan hidup dengan diabetes tipe 1 yang diidapnya. Setiap hari dia suntik insulin sebanyak empat kali.
Tidak ada komentar: