Fanta adalah salah satu minuman ringan berkarbonasi rasa buah yang diproduksi oleh perusahaan Coca-Cola. Fanta menjadi salah satu minuman yang banyak digemari oleh masyarakat dunia hingga saat ini. Meski Coca-Cola merupakan perusahaan internasional dari Amerika Serikat, namun ternyata Fanta lahir dari kebijakan Nazi Jerman pada masa Perang Dunia II. Fanta tersebut tercipta sebagai alternatif minuman Coca-Cola yang ketika itu sudah banyak digemari di Jerman. Lantas, bagaimana sejarah Fanta tersebut?
Coca-Cola memasuki pasar Eropa Dikutip dari Atlas Osbcura, minuman Coca-Cola berkembang semakin cepat sebagai minuman ringan berkarbonasi populer sebelum pecahnya Perang Dunia II. Pada tahun 1895, Coca-Cola membanggakan kehadirannya di setiap negara bagian dan teritori Amerika Serikat. Kemudian pada 1920, pabrik pembotolan Eropa pertama dibuka di Perancis. Pada 1929, Coca-Cola pun dibotolkan dan diminum di Jerman. Di Jerman, minuman Coca-Cola diproduksi oleh Coca-Cola Deutschland atau Coca-Cola GmbH. Pada saat itu, operasional perusahaan Coca-Cola di Jerman diawasi oleh Ray Powers yang merupakan pria kelahiran Amerika Serikat.
Namun usai Powers alami kecelakaan mobil tragis pada 1938, pria kelahiran Jerman bernama Max Keith ditunjuk untuk mengelola aset dan properti perusahaan. Dilansir dari Heritage Daily, hubungan antara Max Keith dan Nazi yang saat itu menguasai Jerman sangatlah kompleks. Catatan kontemporer dari Konvensi Konsesi Tahunan ke-9 menggambarkannya sebagai “meneriakkan kesetiaan kepada Partai Nazi sampai ke kasau”. ertemuan tersebut diakhiri dengan janji seremonial untuk Coca-Cola dan ucapan “Sieg Heil” tiga kali kepada pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler. Namun, banyak sejarawan berpendapat bahwa Max Keith menolak keanggotaan Partai Nazi dan bertindak hanya untuk kepentingan perusahaan
Perusahaan menghadapi masalah Setelah invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939, Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman untuk menghormati janji pertahanan yang telah dibuat. Amerika Serikat memberlakukan embargo perdagangan terhadap Jerman, sementara Inggris memberlakukan blokade laut untuk mencegah impor barang dan aset. Sebagai tanggapan, Pemerintah Nazi memblokir aset-aset perusahaan Amerika Serikat dan mengintegrasikan beberapa perusahaan Amerika ke dalam ekonomi perang Jerman. Embargo tersebut juga melarang impor sirup Coca-Cola, sehingga menciptakan kebutuhan akan minuman baru agar perusahaan tetap beroperasi. Tanpa hal ini, Coca-Cola GmbH yang saat itu terputus komunikasinya dengan Coca-Cola Company di Amerika Serikat, menghadapi ancaman kebijakan nasionalisasi dari Jerman
Pencarian minuman pengganti Coca-Cola Namun Keith mempunyai ide untuk mempertahankan Coca-Cola Deutschland, dia membutuhkan minuman alternatif khusus untuk pasar Jerman.
Bekerja sama dengan ahli kimianya, Keith menyusun sebuah resep dengan keterbatasan yang diberlakukan oleh penjatahan di masa perang. Pada dasarnya, minuman ini dibuat dari sisa-sisa industri makanan lain, termasuk pomace apel (sisa dari pemerasan sari buah apel), gula bit, dan whey (cairan yang tersisa setelah susu dikentalkan dan disaring selama produksi keju). Saat itu, minuman tersebut belum diberi nama oleh Keith maupun perusahaan. Sehingga, dia mencoba berkomunikasi dengan para karyawan. Keith mendorong karyawannya untuk membiarkan fantasie (kata dalam bahasa Jerman yang berarti “fantasi”) mereka menjadi liar. Lalu seorang salesman, Joe Knipp mengusulkan nama “Fanta” yang berasal dari “fantasie”. Nama Fanta itu pun melekat untuk minuman pengganti Coca-Cola. Minuman Fanta tersebut pun dipasarkan, Pada tahun 1943, 3 juta botol Fanta telah terjual di Jerman. Karena penjatahan gula yang parah, banyak Fanta yang tidak dikonsumsi sebagai minuman, melainkan digunakan sebagai bahan masakan untuk menambah rasa manis dan cita rasa.
Merek Fanta sempat dihentikan Setelah kekalahan Nazi Jerman, komunikasi perusahaan dengan Coca-Cola Company di Amerika Serikat dipulihkan. Dengan adanya hal itu, produksi Fanta dapat terus berlanjut hingga akhirnya dihentikan sebagai merek pada tahun 1949.
Pada tahun 1950-an, Societa Napoletana Imbottigliamento Bevande Gassate (SNIBEG) menghidupkan kembali Fanta dengan formulasi baru yang menggunakan jeruk dari sumber lokal. Coca-Cola Company kemudian membeli formulasi tersebut, yang menjadi dasar formula Fanta yang digunakan saat ini.
Tuai kontroversi di ulang tahun ke-75 Fanta Pada bulan Februari 2015, versi ulang tahun ke-75 Fanta dirilis di Jerman yang dikemas dalam botol kaca yang menampilkan desain asli dan cita rasa masa perang otentik. Perilisan ini menuai kontroversi, karena kampanye iklan untuk versi ulang tahun tersebut mengatakan “75 tahun yang lalu, sumber daya untuk Coke yang kita cintai di Jerman sangat langka”. Kontroversi itu muncul juga karena versi ulang tahun tersebut membawa “perasaan masa lalu yang indah kembali”, dengan mengabaikan kekejaman yang dilakukan oleh Nazi Jerman.
Juru bicara Coca-Cola meminta maaf atas pelanggaran yang disebabkan oleh iklan tersebut. “Fanta diciptakan di Jerman selama Perang Dunia Kedua, tetapi merek yang telah berusia 75 tahun ini tidak memiliki kaitan dengan Hitler atau Partai Nazi,” kata sang juru bicara.
Tidak ada komentar: