Gladiator Papua: Hargai Nilai-nilai Budaya di Puncak Carstensz

 





Dua pendaki asal Indonesia, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, tewas saat mendaki Puncak Gunung Carstensz, Papua, Sabtu (1/3/2025). Peristiwa tragis ini menjadi sorotan serius yang memicu evaluasi bersama untuk mencegah terulangnya insiden serupa pada masa mendatang. Maximus Tipagau, yang dikenal sebagai Gladiator Papua, menekankan perlunya regulasi yang jelas dalam aktivitas pendakian.

Ia meminta pemerintah daerah, Taman Nasional Lorentz, kepolisian, dan masyarakat lokal merumuskan peraturan yang sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) untuk pendakian Puncak Carstensz. “Harus ada regulasi. Harus ada aturan main, karena Carstensz ini Seven Summits dunia. Klien yang mendaki kebanyakan adalah orang bule (warga negara asing), sehingga harus ada regulasi,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/3/2025).

Maximus juga menekankan pentingnya menghargai nilai-nilai budaya lokal yang dimiliki  masyarakat adat pemilik Puncak Carstensz. Ia menyatakan bahwa gunung ini memiliki nilai budaya yang tinggi, terutama bagi Suku Amungme, Damal, Moni, dan orang Dani yang menganggapnya sebagai tempat keramat. “Gunung Carstensz ini adalah tempat keramat menurut kepercayaan masyarakat pemilik Carstensz,” ujarnya.

Lebih lanjut, Maximus menyebutkan bahwa Puncak Carstensz merupakan satu-satunya gunung suci di Papua yang memerlukan pendekatan antropologi dalam pengelolaannya. Ia mengusulkan agar operator-operator atau perusahaan-perusahaan lokal bersatu untuk dilatih menjadi pemandu profesional. “Perlu ada operator-operator atau perusahaan-perusahaan lokal yang bersatu, untuk kita latih menjadi guide atau pemandu profesional, guna melayani klien dengan baik,” ujarnya. Maximus menekankan pentingnya keselamatan klien dan pemahaman akan alam Puncak Carstensz. “Memahami alam dan mengutamakan keselamatan klien, sehingga tamu yang datang mendaki di Puncak Carstensz bisa kita layani dengan baik tanpa kecelakaan, hingga mereka pulang dan bayar dengan puas,” tambahnya. Ia juga mengingatkan operator-operator jasa pendakian yang beroperasi tanpa izin untuk menghormati masyarakat lokal pemilik hak ulayat di Puncak Carstensz.

“Harus ada izin dan menghargai orang lokal. Karena kalau tidak nanti ada korban terus setiap tahun. Gunung bukan persembahan darah manusia, tetapi gunung harus dinikmati,” ujarnya. Maximus menekankan bahwa Puncak Carstensz memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari gunung-gunung lainnya, seperti adanya salju abadi dan cuaca ekstrem. “Kita yang harus menjiwai alam Puncak Carstensz. Bukan sebaliknya alam yang menjiwai kita. Biasanya yang mengerti adalah mereka yang mempunyai tempat sebagai guide,” tutupnya.



SUMBERhttps://regional.kompas.com/read/2025/03/07/075102078/gladiator-papua-hargai-nilai-nilai-budaya-di-puncak-carstensz


Gladiator Papua: Hargai Nilai-nilai Budaya di Puncak Carstensz Gladiator Papua: Hargai Nilai-nilai Budaya di Puncak Carstensz  Reviewed by wongpasar grosir on 09.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.