Apakah kamu termasuk orang yang suka makan makanan pedas untuk buka puasa?
Banyak makanan pedas masih menjadi menu favorit anak muda saat kumpul termasuk buka bersama atau populer disebut bukber.
Makanan pedas yang sering menjadi incaran, seperti mie level, seblak, dan aneka makanan dengan topping sambal.
Namun, tahukah kamu makan makanan pedas sangat tidak direkomendasikan untuk membatalkan puasa Ramadhan.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), hal itu karena makanan ini bisa membuat asam lambung naik, sehingga memicu berbagai macam gangguan pencernaan.
Apa efek makanan pedas terhadap asam lambung? Dikutip dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) dan Healthline, makanan pedas mengandung capsaicin, senyawa kimia yang memberikan rasa panas dan sensasi terbakar pada lidah. Senyawa ini bisa mengiritasi kerongkongan dan lapisan mukosa lambung. Tubuh kamu akan meresponsnya dengan menaikkan asam lambung (refluks asam). Baca juga: Mengapa Sebaiknya Tidak Minum Kopi Saat Puasa Ramadhan? Jika kamu terus makan pedas dan refluks asam berulang kali kambuh, dinding lambung akan semakin rapuh hingga terjadi peradangan. Kondisi ini disebut sebagai gastritis. Jika kondisi tersebut terjadi lebih dari dua kali seminggu, kamu bisa didiagnosis mengalami penyakit gastroesofageal (GERD). Oleh karena itu, berbagai sumber yang Kompas.com himpun tidak menyarankan makan makanan pedas untuk buka puasa. Apalagi, jika dikonsumsi berlebihan.
Apa gejala sam lambung naik? Salah satu gejala refluks asam adalah rasa nyeri atau terbakar di ulu hati (heartburn). Gejala ini juga dikeluhkan oleh penderita GERD. Menurut Healthline, perasaan itu bisa muncul di tengah dada, daerah di belakang tulang dada, dan bagian bawah dada. Rasa terbakar ini dapat bergerak dan naik dari bagian bawah tulang dada hingga ke tenggorokan. Dikutip dari Siloam Hospitals, gejala refluks asam yang juga bisa kamu alami akibat makan pedas saat buka puasa Ramadhan meliputi: Mual Rasa pahit di mulut Karies pada gigi Regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan) Nyeri menelan atau kesulitan menelan Batuk kronis Sakit tenggorokan dan suara serak Bau mulut
Ada juga gejala lanjut akibat komplikasi asam lambung atau GERD: Nyeri dada Kehilangan selera makan atau eating disorder Muntah terus-menerus Gangguan menelan (disfagia) Pucat serta 5L (lesu, lelah, letih, lemah, dan lunglai) Muntah yang mengandung darah (hematemesis) Feses berwarna hitam (melena) Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya Terdapat beberapa jenis komplikasi penyakit asam lambung atau GERD yang sering terjadi, meliputi esofagitis, striktur esofagus, dan Barrett’s esophagus. Barrett’s esophagus mempunyai potensi tumbuh berkembang menjadi kanker esofagus.
Tidak ada komentar: