Petai adalah tanaman asli Asia Tenggara yang memiliki aroma khas dan umumnya dapat dikonsumsi mentah atau dimasak. Petai mengandung sejumlah mineral dan vitamin yang membuatnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Ekstrak dari polong dan biji petai memiliki kandungan polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi. Tanaman ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik. Salah satu potensi manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi petai adalah dapat membantu menurunkan gula darah.
Potensi manfaat petai untuk turunkan gula darah Kadar gula darah berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik diabetes melitus. Penelitian tahun 2022 pada hewan menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak biji petai menyebabkan penurunan kadar gula darah. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, petai (Parkia speciosa Hassk) merupakan salah satu tanaman obat yang diketahui berkhasiat sebagai antioksidan dan antidiabetes.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian biji petai terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan. Penelitian eksperimental ini menggunakan 42 mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu diet standar, aloksan 175 mg/kgBB, kontrol perlakuan P1 dan P2 dengan dosis ekstrak biji petai 300 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB, dan kontrol perlakuan P3 dengan Glimepiride 0,0026/20g. Kadar gula darah diukur dengan metode kolorimetri menggunakan mikro spektrofotometer vitalab (Microlab 300).
Hasilnya, kadar gula darah mencit dengan pemberian ekstrak biji petai dosis 300mg/KgBB mengalami penurunan gula darah rata-rata sebesar 85,48±5,32 mg/dl. Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan ekstrak biji petai mempunyai efek efektif untuk menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi aloksan. Manfaat petai untuk diabetes
Dalam sebuah penelitian bertajuk Parkia speciosa Hassk.: A Potential Phytomedicine, petai disebut telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati diabetes, hipertensi, dan masalah ginjal. Petai disebut mengandung berbagai senyawa yang dapat mendukung kesehatan, terutama dalam mengelola diabetes dan komplikasi terkait seperti penyakit kardiovaskular dan ginjal.
Dilansir dari Kompas.com (23/11/2024), menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Antioxidants pada 2022, petai memiliki sejumlah sifat yang berpotensi mengatasi diabetes.
Sifat-sifat tersebut antara lain, sifat hipoglikemik (penurunan kadar gula darah), hipolipidemik (penurunan kadar lemak darah), antioksidan, antiinflamasi, dan antihipertensi. Semuanya berperan dalam mencegah diabetes serta komplikasi yang biasa muncul akibat penyakit ini. Bahkan biji dan akar petai sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia Tenggara untuk mengatasi diabetes. Meski potensinya menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menilai efektivitas dan keamanan petai sebagai terapi diabetes.
Tidak ada komentar: