Ratusan jemaah sholawatan dan pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami keracunan massal pada Selasa (1/10/2024) malam. Penyebab keracunan ini diduga berasal dari camilan dan minuman kemasan yang dibagikan oleh panitia acara. Kondisi camilan dan minuman yang dibagikan menjadi sorotan karena terdapat kejanggalan. Beberapa orang menyebut, rasa camilan sudah berubah dan keterangan kedaluarsa pada kemasan hilang.
Seorang jemaah perempuan berinisial S mengungkapkan, camilan tersebut terdiri dari makanan kemasan berbagai merek, namun banyak yang sudah melempem. “Saya cek kedaluarsanya juga sudah tidak ada. Biasanya kan ada keterangan kedaluarsanya di bagian tutup botolnya."
"Padahal itu minuman mahal. Kalau di toko harganya sekitar Rp 7.000-an,” ungkap S, yang adalah warga dari desa tetangga. S juga mengaku mendapatkan jatah camilan dari panitia, namun setelah melihat kejanggalan tersebut, ia memutuskan untuk tidak mengonsumsinya. “Saya buang, saya tinggalkan di lokasi pengajian,” ujar dia.
Menurut S, panitia sebelumnya mengumumkan akan ada pembagian 3.000 bingkisan camilan, yang kabarnya berasal dari sponsor. “Anak-anak pasti suka dengan jajannya. Minumannya juga minuman mahal itu,” sebut dia lagi. Kepala Kepolisian Sektor Pare yang membawahi wilayah Kecamatan Badas, Inspektur Satu (Iptu) Siswo Edi, menyatakan, polisi telah mengamankan sampe camilan untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun, ia mengaku, polisi belum mengetahui secara pasti jenis makanan mana yang menyebabkan keracunan, karena masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Sebelumnya, diberitakan bahwa jemaah sholawatan dan pengajian di Desa Krecek tumbang akibat keracunan yang diduga berasal dari camilan yang dibagikan panitia. Polisi mencatat, jumlah korban mencapai ratusan, dan mereka dievakuasi ke dua rumah sakit, yaitu RS HVA dan RS Kabupaten Kediri.
Reviewed by wongpasar grosir
on
09.08
Rating:
Tidak ada komentar: