Salah satu makanan khas Jawa Timur yang bercita rasa manis adalah madumongso. Ada yang menyebut madumongso serupa permen, ada pula yang penyebutannya mirip dengan dodol atau jenang. Namun beberapa orang lebih mengenal kudapan ini sebagai salah satu jajanan jadul yang masih mudah ditemukan.
Madumongso masih bisa didapat di warung-warung, pasar tradisional, maupun toko oleh-oleh. Selain menjadi kudapan tradisional yang nikmat, madumongso juga dijadikan oleh-oleh khas Madiun yang bisa dibawa pulang wisatawan.
Sejarah Madumongso Dikutip dari laman Tribunnewswiki, madumongso sudah dikenal sebagai kudapan sejak zaman kerajaan Mataram Kuno. Dahulu, madumongso dijadikan suguhan bagi para raja dalam beberapa acara, seperti ketika ritual kerajaan.
Di tengah gempuran kudapan kekinian, madumongso masih mendapat tempat di hati penikmatnya. Hal ini juga tidak lepas dari kebiasaan masyarakat di Jawa Timur yang masih menyuguhkan madumongso pada acara-acara penting, seperti ketika momen Lebaran. Madumongso yang Manis dan Legit Bentuk kemasan madumongso memang menarik karena serupa permen dengan ukuran kecil atau berbentuk memanjang. Madu mongso umumnya dikemas dengan kertas minyak warna-warni, namun ada juga yang membungkusnya dengan plastik transparan. Biasanya, madumongso akan dijual dalam kemasan mika, dikemas dalam stoples, atau dijual kiloan. Jika kemasan pembungkusnya dibuka, bagian dalamnya nampak hampir serupa jenang dengan warna kehitaman serta tekstur yang lengket. Apabila digigit, madumongso akan langsung lumer di lidah dengan rasa manis dan sedikit asam. Bahan Pembuatan Madumongso Meski dalam namanya ada unsur madu, namun ternyata madumongso sama sekali tidak menggunakan madu sebagai bahan bakunya.
Tidak ada komentar: