Malang (beritajatim.com) – Meninggalnya Wahyu Widianto warga Jalan
Bareng Tenes, Kota Malang membuat heboh. Sebab, keluarga mengaku
mendiang sempat ditolak oleh Rumah Sakit Hermina, Malang dengan alasan
bed penuh.
Wahyu yang saat itu mengidap penyakit diabetes diantar oleh keluarga
menggunakan becak motor sekira pukul 18.30 WIB, Senin, (11/3/2024). Karena
tidak mendapat penanganan keluarga ditolong oleh ambulans salah satu
relawan untuk dibawa ke Rumah Sakit Saifu Anwar (RSSA) Kota Malang. Pada
pukul 19.00 WIB Wahyu tiba dan dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapat
perawatan medis di RSSA.
Melalui Wakil Direktur RS Hermina Malang, Yuli Ningsih membantah anggapan
itu. Mereka mengklaim telah memberikan penanganan awal lewat dokter jaga
yang berpakaian tidak formal atau non dinas.
“Sudah kami lakukan juga untuk penanganan awal di mana dokter jaga kami
sudah memeriksa dan ditemukan juga bahwa saturasi (oksigen) 77,” ujar
Yuli.
Soal kamar pasien penuh dia juga menyangkal. Mereka mengklaim telah
menyiapkan bed untuk mendiang Wahyu namun diam-diam tidak memberi tahu
keluarga pasien.
“Kami sudah menangani dengan kondisi memang bed kami saat itu full dan
ada pasien yang duduk. Sehingga kami harus koordinasi internal untuk
melakukan penambahan bed dari rawat inap yang harus kami turunkan ke IGD
sesuai dengan keperluan pasien. Tapi tidak kami beritahukan ke keluarga”
ujar Yuli.
Yuli menyebut, bahwa saat pasien datang kondisinya masih bernafas. RS
Hermina juga membenarkan bahwa pasien saat itu dalam kondisi gawat darurat
atau perlu penanganan lebih lanjut.
“Masih hidup (kondisi pasien). Tetapi memang butuh emergency atau
penanganan lebih lanjut. Tapi kami sudah koordinasikan bahwa kami akan
menurunkan bed tapi gak kita komunikasikan ke keluarga,” ujar Yuli.
(luc/ian)
Wahyu Meninggal Dunia, RS Hermina Bantah Anggapan Tolak Pasien Karena Bed Penuh
Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG
on
09.48
Rating:
Tidak ada komentar: