Mahasiswa Tewas di Sungai Brantas Malang Ada Dugaan Depresi Soal Skripsi

Malang (beritajatim.com) – Tewasnya seorangnya mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Malang di Sungai Brantas Desa Cungkal, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, diduga ada faktor depresi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat, Selasa (9/1/2024) sore menjelaskan, korban berinisial MAS, sempat dilaporkan hilang keluarganya pada Minggu (7/1/2024) lali.

“Pada Minggu (7/1/2024) lalu ada laporan orang hilang, yang melaporkan atas nama inisial MAS, itu pelajar mahasiswa. Awalnya kita nggak tahu kalau Mr X, setelah itu kita laksanakan identifikasi oleh tim Inafis Polres Malang, ternyata sidik jari mayat identik dengan sidik jari MAS tersebut yang dilaporkan hilang,” ungkap Gandha.

Menurut Gandha, pihak keluarga menolak adanya autopsi karena juga penglihatan dari luar terhadap jasad korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

“Diterangkan keluarganya jika saudara MAS ini sekitar pertengahan tahun 2023 lalu, sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri, dengan bercerita pernah melompat di sungai Metro Kepanjen dekat Samsat Talangagung, tapi tidak terseret aliran air, namun hanya menderita luka luka, sehingga korban kembali pulang ke rumah,” beber Gandha.

Gandha menjelaskan, kesaksian itu disampaikan langsung kakak kandung korban. “Yang memberikan kesaksian itu kakaknya, jadi adiknya ini ya yang ditemukan di perairan sungai Cungkal Kalipare ini ciri-cirinya ya memang MAS,” tuturnya.

Selain ciri pada pakaian korban yang sesuai, juga ada ciri khusus di bagian dagu yang dikenali oleh kakak korban. “Pihak keluarga tidak mau dilakukan autopsi, yang bersangkutan itu sudah kuliah di salah satu kampus di Malang, semester 9, nggak lulus lulus, diduga depresi karena kuliahnya nggak selesai, hambatan pada skripsi,” terang Gandha.

Ia menambahkan, hambatan pada skripsi yang dialami korban belum juga selesai, diceritakan kakak kandungnya. “Korban kata keluarganya sering mengurung diri di kamar, bukan (putus cinta), jadi dia mulai meninggalkan rumah itu dari 6 Januari 2024 lalu, tercatat dari CCTV itu jam 03.01 WIB dengan cara memanjat pagar rumah dan langsung pergi dari rumah,” Gandha mengakhiri. (yog/ian)