Dia adalah Adam Sugandha, pria asal Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari. Bermula Adam membeli sapi 5 ekor, tujuannya untuk menuruti istrinya yang lagi hamil.
Sapi tersebut tidak dirawat sendiri. Namun sebagian dirawat oleh warga lain dengan tujuan ingin belajar.
“Awalnya itu tahun 2020, waktu itu istri lagi ngidam ingin beli sapi. Makanya saya beli 5 ekor. Itupun tidak saya rawat sendiri, melainkan dititipkan ke orang lain sembari ingin belajar beternak sapi,” ujarnya.
Akan tetapi tanpa disangka tanpa dinyana, enam bulan kemudian dirinya memutuskan untuk merawat sendiri sapi tersebut. Melihat peluang yang ada, anak muda Banyuwangi ini kemudian berupaya melakukan bisnis jual beli sapi.
Awalnya hanya untuk kebutuhan sapi potong. Namun dirinya juga tertarik merawat sapi khusus untuk kontes dengan harga yang fantastis.
“Semakin serius menggeluti, semakin hobi. Saya mulai tertarik mengikuti kontes sapi di berbagai daerah. Alhamdulillah sering juara. Dari situ, relasi dan jaringan saya bertambah sehingga pasar saya juga semakin luas,” ungkapnya.
Kini, Adam Sugandha memiliki 50 ekor sapi berbagai jenis. Dari jumlah itu mayoritas, sapi jenis unggul dengan berat mencapai 1,2 Ton.
“Ada jenis Limosin dan Simental. Kami juga punya Pegon dan Madura untuk konsumen yang menginginkan harga ekonomis,” kata Adam.
Peternakan sapi milik Adam ini bernama Enzo Farm. Di sini, semua sapi mendapat perawatan yang maksimal demi hasil dan kualitas yang maksimal pula.
Sistem di Enzo Farm ini adalah melakukan penggemukan sapi. Ada berbagai macam jenis dan bobot sapi yang tersedia.
Biasanya saya beli yang bobot 400-500 kg, kemudian saya gemukkan sendiri. Saya rawat 1-4 bulan baru dilepas, tergantung permintaan konsumen mau yang bobot berapa,” katanya.
Adam menyebut, dalam setahun dirinya mampu menjual sebanyak 300 ekor sapi dengan omzet mencapai Rp. 5 Miliar. Selain Banyuwangi, permintaan datang dari Jakarta, Bogor, Kediri, dan beberapa daerah di Jawa Tengah.
“Harganya pun bervariasi antara Rp. 15 – 150 juta. Momen Idul Adha itu paling ramai.
Tak selalu mulus, Adam mengaku pernah mengalami kerugian dalam menjalankan bisnis peternakannya. Namun hal itu tidak membuat Adam putus asa. Sebaliknya dia terus menjalankan usahanya dengan sepenuh hati sehingga menghasilkan sapi berkualitas tinggi.
“Pernah ada yang mati 5 ekor. Per ekornya seharga Rp 30-50 juta,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku bangga atas pencapaian salah satu anak muda Banyuwangi ini. Hal ini bisa jadi inspirasi bagi anak-anak muda yang lain.
“Anak muda jangan malu terjun ke bisnis pertanian dan peternakan karena potensinya terbuka luas. Mas Adam adalah buktinya. Dengan beternak sapi dia bisa sukses hingga beromset miliaran rupiah,” kata Ipuk.(rin/ted)
Tidak ada komentar: