Tiga hacker Palembang yang membobol 11 rekening Puskesmas di seluruh Indonesia saat dikeler di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu (30/08/2023). (Foto/Anggadia).
Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 3 hacker Palembang yang ditangkap Polres Pelabuhan Tanjung Perak ternyata sudah beraksi selama 5 tahun. Selama 5 tahun itu, ketiga hacker Palembang berinisial AA (19), WW (31) dan WH (50) itu telah meraup keuntungan hingga milyaran. Uang keuntungannya dibelikan barang seperti Mobil HRV, Handphone Iphone, 4 Handphone Flagship Samsung, dan laptop.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Ryzki Wicaksana mengatakan polisi masih mengidentifikasi 11 Puskesmas di lokasi lain selain Surabaya. Ketiga warga Sumatera Selatan ini sudah membobol Puskesmas Alor Selatan, Puskesmas Tanimbar, Puskesmas Bangka Belitung, Puskesmas Kali Kedinding, Puskesmas NTT, Puskesmas Jawa Tengah, Puskesmas Sulawesi Selatan, Puskesmas Banten, Puskesmas Jawa Barat, Puskesmas Pagar Barat, dan Puskesmas Bojonegoro. “Kita akan kembangkan apakah masih ada Puskesmas Lain di Indonesia yang pernah menjadi korban,” tutur Arief.
Dalam melakukan aksinya, ketiga hacker Palembang itu menggunakan modus phising. Salah satu cara phisingnya dengan pesan hoax terkait perubahan biaya transfer. Selain itu, ketiga pelaku komplotan ini membeli domain website yang diubah menyerupai website resmi perbankan. Setelah itu mereka menggunakan fasilitas iklan di Google. Sehingga, website tiruannya bisa muncul di halaman 1 Google. Tujuannya agar masyarakat tanpa sadar menganggap website tiruan itu adalah asli milik perbankan. Dari situ, ketika korban mengisi berbagai data sensitif bisa terekam.
“Pelaku bukan spesialis puskesmas. Namun link phising itu disebarkan secara random. Kebetulan yang berhasil kami ungkap masih yang puskesmas. Nanti kita lakukan pendalaman lagi,” tegas Arief.
Sementara itu, kepala Puskesmas Kali Kedinding ketika dikonfirmasi menceritakan pihaknya baru mengetahui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang tersimpan di rekening puskesmas hilang pada 22 Mei 2023 kemarin. Saat itu, pihak Puskesmas Kali Kedinding mendapatkan informasi jika dana BOK telah turun dari pemerintah pusat.
“Setelah kami cek kok dananya berpindah ke rekening yang namanya kita tidak ketahui. Itulah akhirnya kita melaporkan ke Polisi,” kata Era Kartikawati, Kepala Rumah Sakit Kali Kedinding. (ang/kun)
Tidak ada komentar: