Pakaian Dilucuti Warga, Wanita Pemandu Karaoke di Sumbar Diceburkan ke Laut, Polisi Selidiki





Video seorang wanita yang diduga pemandu karaoke atau ladies companion (LC) viral di media sosial (medsos).

Pasalnya wanita diduga pemandu karaoke tersebut diceburkan ke laut dan nyaris ditelanjangi warga.

Diketahui kejadian dalam video tersebut terjadi di Lengayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Pada video, terlihat wanita mengenakan sweater hitam dan celana panjang warna hitam.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @info_padang24 pada Selasa (11/4/2023).

Dua pria yang menggiring wanita tampak mengenakan kain sarung yang disangkutkan di bahu.

Tampak wanita berambut panjang tersebut mencoba menjelaskan, agar dirinya tidak dihakimi seperti itu.

Bukannya mendengarkan penjelasan wanita tersebut, sejumlah pria terus membawanya ke arah pantai dan langsung mendorongnya ke laut.

Tak cukup sampai di situ saja, sejumlah pria tersebut juga berusaha melucuti pakaian wanita tersebut.

Sang wanita terlihat sudah tak berdaya di pantai, namun masih terus dilecehkan oleh sejumlah pria tersebut.

Bahkan ada yang menendang sambil terus berusaha melepas pakaiannya.

Momen ini juga direkam oleh warga lainnya dan kemudian videonya disebarkan.

Melansir Tribunnews.com, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (8/4/2023).

Kapolsek Lengayang, Iptu Gusmanto mengatakan, wanita dalam video sudah membuat laporan.

"Terkait masalah ini, korban sudah datang membuat laporan."

"Cuma kita masih proses untuk melihat bagaimana tindak lanjutnya," kata Gusmanto, Selasa (11/4/2023).

Gusmanto mengatakan, terkait kejadian tersebut belum jelas pokok permasalahannya.

"Kemarin baru melapor korban ini. Sebenarnya permasalahan ini sudah selesai awalnya."



"Tetapi karena videonya viral dan keluarga tidak nyaman," kata Gusmanto.

Pihaknya tetap memproses laporan ini dan akan berkoordinasi dengan pihak Polres Pesisir Selatan.

"Baru itu informasinya. Mungkin warga sudah jenuh, karena kafe buka pada malam hari," kata Gusmanto.

Gusmanto mencari penyebab kenapa warga bisa sampai main hakim sendiri.

"Tidak mungkin warga langsung mengamuk saja."

"Tetapi karena warga ramai, dan adanya aksi yang berlebihan sehingga tidak dapat dikendalikan," ujarnya.

Gusmanto akan melakukan pemeriksaan awal dan nantinya akan ditindaklanjuti ke Polres Pesisir Selatan.

Lebih lanjut Gusmanto mengatakan bahwa pihaknya masih belum mengetahui pemicu adanya persekusi tersebut.

Namun dia mengetahui bahwa kafe-kafe dan tempat hiburan malam yang ada di kawasan Lengayang sudah diimbau untuk tidak buka saat Ramadan.

"Sekarang ini kita belum tahu pemicu dan penyebab, awalnya seperti apa, kita belum tahu."
"Kita akan dalami nanti," kata Gusmanto seperti dikutip dari Kompas TV, Kamis (13/4/2023).

"Sebelum puasa itu kita sudah mendatangi kafe-kafe yang ada di situ."

"Untuk menyampaikan kepada mereka untuk tidak beroperasi dulu saat Ramadan," jelas dia.

Gusmanto menjelaskan, dua perempuan yang jadi korban persekusi dan pelaku sempat sepakat untuk tidak saling menuntut.

"Setelah kejadian, di antara masyarakat dengan dua wanita sudah ada kesepakatan untuk tidak saling menuntut."

"Namun sekarang yang jadi masalah adalah karena videonya beredar," jelas dia.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP Hendra Yose, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan adanya persekusi yang dilakukan sekelompok massa terhadap dua perempuan.

Hendra Yose menjelaskan, insiden tersebut terjadi setelah warga menemukan adanya kafe yang buka di bulan Ramadan saat kegiatan sweeping.

"Faktor karena (perempuan) di kafe yang buka juga saat bulan Ramadan, sehingga masyarakat marah," kata Hendra, Rabu (12/4/2023).

Saat ini penyelidikan masih berlangsung dan belum dapat dipastikan berapa warga yang terlibat dalam persekusi wanita pemandu karaoke tersebut.





"Untuk berapa orang yang terlibat, masih dalam penyelidikan, masih dalam proses," jelas dia.

"Ikuti prosedur lidik dan sidik, setelah itu gelar (perkara)."

"Setelah ditemukan pelaku, baru kami upayakan paksa (penangkapan)," tambah Hendra.

Menurut Hendra, pelaku dapat dijerat pasal kekerasan terhadap perempuan.

Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Terkait aksi persekusi tersebut, dia meminta masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan proses hukum ke pihak yang berwenang.

"Karena menegakkan aturan tentunya tidak dilakukan dengan cara melanggar hukum, apalagi perbuatan keji lainnya," pungkasnya.

Sementara itu Satpol PP Pesisir Selatan akan melakukan pemanggilan kepada pemilik kafe tempat dua perempuan pemandu lagu bekerja di kawasan Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis (13/4/2023).

Lantaran setelah video viral di media sosial, pemilik belum ditemukan dan kafe tersebut tidak beroperasi kembali.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Pesisir Selatan, Dailipal mengatakan, kafe tempat dua perempuan pemandu lagu tersebut bekerja sebenarnya sudah beberapa kali dirazia pihaknya.

Namun, katanya, meskipun sering dirazia, kafe tersebut tidak mengindahkan teguran dan imbauan yang disampaikan.

Tak hanya itu, menurutnya warga setempat juga sudah beberapa kali memberikan teguran kepada kafe yang tetap beroperasi pada malam hari di bulan Ramadan.

"Masyarakat sudah beberapa kali mengingatkan, kalau tidak salah sudah tiga kali."

Sementara itu berdasarkan informasi masyarakat, di kafe tersebut ada room atau bilik-bilik kecil.

"Kita juga sudah beberapa kali mengingatkan, namun saat kejadian malam itu, mungkin masyarakat sudah tak tahan."

"Hingga melakukan tindakan sendiri tanpa berkoordinasi dengan pemerintah setempat," kata Dailipal kepada Tribun Padang pada Rabu (12/4/2023).

Dailipal mengatakan, pihaknya menyayangkan tindakan yang dilakukan sejumlah warga seperti terlihat di dalam video yang telah viral.

Menurutnya tindakan yang dilakukan warga sudah melampaui batas hingga melanggar aturan.

"Sangat disayangkan, tindakan seperti itu sama dengan main hakim sendiri hingga penyebaran video yang tidak senonoh," tambah dia.






























Pakaian Dilucuti Warga, Wanita Pemandu Karaoke di Sumbar Diceburkan ke Laut, Polisi Selidiki Pakaian Dilucuti Warga, Wanita Pemandu Karaoke di Sumbar Diceburkan ke Laut, Polisi Selidiki Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG on 15.44 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.