Nasib Pemuda Mudik Jalan Kaki karena Tak Dapat Gaji, Padahal Kerjanya Berat, Akhirnya Bertemu Polisi





Kisah pemuda mudik jalan kaki atau pulang kampung menjadi viral di media sosial.

Pemuda itu jalan kaki dengan jarak yang jauh lantaran tak punya uang.

Pekerjaannya selama ini berat, namun ia justru tak digaji.

Akhirnya, ia pun bertemu dengan polsi.

Pemuda tersebut bernama Phuong Mai Duong.

Menurut Yan.vn, Selasa (11/4/2023), Phuong Mai Duong merupakan pria kelahiran 2007 yang tinggal desa Dau Cau 2, komune.

Sejak Februari 2023, Duong bekerja sebagai pekerja upahan di Hanoi.

Namun karena pekerjaannya yang berat, ia pun memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.

Pahitnya, ia ternyata tidak dibayar sedikitpun oleh majikannya.

Karena tak ada pilihan lain, Dung pun memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.

Duong tak memiliki ongkos untuk pulang menaiki bus.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunTrends, ia terpaksa berjalan kaki dan menumpang sepanjang jalan dari Hanoi ke komune Son Nam.

Ia pulang pada 1 April sekitar pukul 1 pagi waktu setempat.

Di perjalanan, Doung bertemu petugas kepolisian di komune Son Nam.
Ia pun mendapat bantuan dari polisi.

Petugas memberikan Duong makanan dan tempat untuk istirahat.

Duong sangat kelelahan dalam perjalanan.

Polisi yang bernama Son Nam itu juga memanggil bus dan membayarnya untuk Duong.

Tak hanya biaya bus, ia juga memberikan Duong uang untuk ongkos pulkam.

Kini Duong berhasil sampai di kampung halamannya.

Ia pun merasa terharu mendapat banyak bantuan.

Duong akhirnya menuliskan surat pada polisi distrik Son untuk berterima kasih.

Di tahun 2021 lalu, pria bernama Dani Rahmat (39) dan istrinya, Masitoh Ainun (36) menjadi sorotan karena mengaku mudik jalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah menuju Bandung berama dua anaknya yang masih balita

Ternyata mereka mengarang cerita untuk menarik simpati agar mendapat bantuan dari warga.

Mereka pun akhirnya tinggal di tempat karantina di Kantor Pananjung, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.

Usut punya usut, mereka ternyata sudah setahun tinggal di jalanan.

Masitoh tercatat sebagai warga warga Lubuk Pakam, Medan, Sumatera Utara.

Sementara suaminya, Dani adalah warga di Kampung Bojong Sayang, Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.

Masitoh bercerita ide hidup di jalanan berasal dari dirinya setahun lalu saat sang suami dipecat dari pekerjaanya.

"Mesin jahit diambil bos, jadi bingung kerjaan enggak ada. Yang ngajak hidup di jalan, saya. Kami turun ke jalan yang penting ada buat makan."

"Ada yang ngasih kami terima, enggak ada yang ngasih, kami jalan," ujar Masitoh saat ditemui di tempat karantina di Kantor Pananjung, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021).

Masitoh menjelaskan alasannya mengajak suami dan dua anaknya yang masih balita hidup di jalanan.

Masitoh mengatakan, ia sekeluarga tak mungkin tinggal di rumah ibu mertua karena tempatnya sempit.

Selain itu, ia dan Dani tak memiliki uang untuk membayar kontrakan.

"Tinggal di (rumah) mertua enggak mungkin, rumahnya kecil, sempit."

"Untuk kontrakan harus jalan hidup harus jalan, daripada mencuri, kan gitu kan," jelasnya, dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.



Selama satu tahun berkeliling Jawa, Masitoh mengibaratkan seperti jalan-jalan gratis.

Selama hidup di jalanan, mereka hanya mengandalkan pom bensin dan masjid sebagai tempat berteduh dan istirahat.

"Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di masjid. Kan di Jawa (masjid) tak dikunci," tuturnya.

Ia mengatakan kemungkinan akan kembali ke Medan untuk mengurus orang tuanya setelah Pemerintah mencabut aturan larangan mudik.

"Setelah enggak ada penyekatan lagi, insyaallah, kami balik ke Medan. Mau ngurusin orang tua di sana," tukasnya.

Mengetahui cerita tersebut, ibu kandung Dani, Lilis Suryani (56) mengaku terkejut dan malu karena putra pertamanya viral karena mengaku mudik jalan kaki demi menarik simpati orang.

"Ibu mah, isin pisan meni dugi ka kitu (malu banget sampai seperti itu) kalau bisa gak usah viral."

"Ibu gak pernah nyuruh seperti itu," kata Lilis, saat ditemui di rumahnya di Kampung Bojong Sayang, Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021).

"Walau saya sudah tua dan tak punya apa-apa, saya masih mampu kerja, menjahit," ujar Lilis yang terlihat berkaca-kaca.

Lilis membenarkan anak pertamanya Dani dan istrinya serta kedua anaknya sempat pulang ke Bandung.

Namun mereka tak lama karena pamit akan kembali ke kontrakan.

"Lalu dia pergi lagi, gak tahu seperti itu, saya tahunya mau ke kontrakannya saja," ungkapnya.

Lilis mengaku lelah mengurus Dani karena dinilainya kerap membuat masalah.

"Jadi setiap ke sini ia kerap bawa masalah saja. Saya sudah capek, mengurusnya harus bagaimana," kata Lilis.




























Nasib Pemuda Mudik Jalan Kaki karena Tak Dapat Gaji, Padahal Kerjanya Berat, Akhirnya Bertemu Polisi Nasib Pemuda Mudik Jalan Kaki karena Tak Dapat Gaji, Padahal Kerjanya Berat, Akhirnya Bertemu Polisi Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG on 09.34 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.