Sosok 2 Pria Misterius di Malaysia yang Mau Bunuh Personel Band Radja, Polisi Dalami Rekaman: Serius
TRIBUNJATIM.COM - Dua orang pria misterius yang mengancam membunuh personel Band Radja saat konser di Malaysia akhirnya ditangkap kepolisian setempat.
Polisi akhirnya mengamankan dua pria yang mengancam band Radja.
Polisi Johor Bahru telah menangkap dua orang untuk membantu penyelidikan ancaman pembunuhan terhadap grup band Radja, Minggu (12/3/2023).
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, terungkap bahwa Kepolisian Johor Bahru telah mengamankan dua pria yang mengancam personel Band Radja.
Identitas akhirnya turut diungkap oleh kepolisian setempat.
Kepala Polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan pria warga lokal berusia 37 tahun dan pria asing berusia 48 tahun itu ditangkap sekitar pukul 15.30.
"Keduanya ditangkap tim kepolisian di kompleks JBS IPD pada pukul 15.30 WIB," ujarnya dikutip dari H Metro Malaysia.
"Tersangka adalah pria lokal berusia 37 tahun dan pria asing berusia 48 tahun lainnya," katanya dalam sebuah pernyataan Minggu malam.
Datuk Kamarul Zaman Mamat juga mengatakan, kedua pria itu ditangkap setelah menyerahkan diri di Markas Polisi Distrik (IPD) Johor Bahru Selatan (JBS).
Menurutnya, kasus tersebut diusut sesuai Pasal 506 KUHP dan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Ringan 1955.
"Penyidikan dilakukan berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Ringan 1955 dan Pasal 506 KUHP yang dapat diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun atau denda atau keduanya, jika terbukti bersalah," ujarnya dikutip dari Astro Awani.
"Polisi Johor menyarankan masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait insiden tersebut karena penyelidikan masih berlangsung," katanya dalam sebuah pernyataan Minggu malam.
Sebelumnya, Band Radja memang mendapatkan ancaman pembunuhan setelah mengalami kesalahpahaman.
Radja dilaporkan menggelar konser di Larkin Arena Indoor Stadium di Johor Bahru sebelum terjadi kesalahpahaman antara penyelenggara konser dan band.
Dua pria yang diyakini sebagai perwakilan penyelenggara dituduh melontarkan kata-kata makian dan ancaman pembunuhan kepada anggota kelompok.
Hal itu terjadi setelah grup musik tersebut tidak mendapat informasi mengenai sesi 'Meet and Greet' antar band terkait para penggemar serta beberapa kegiatan lain yang direncanakan oleh pihak penyelenggara.
Mendapat ancaman pembunuhan tersebut, Radja melaporkan kejadian tersebut ke polres metro Johor Bahru.
Sejak laporan tersebut masuk ke kepolisian setempat, timnya langsung bergerak masif.
Kamarul Zaman Kepala Polisi Johor mengatakan, polisi memulai penyelidikan atas kasus tersebut setelah menerima laporan polisi yang dibuat oleh manajer grup musik tersebut dini hari tadi.
Kepolisian sudah langsung memeriksa dan menemukan rekaman percakapan sehingga mudah melacak para tersangka.
Polisi memburu seorang tersangka yang diduga mengucapkan kata-kata makian dan ancaman pembunuhan terhadap Radja.
Kepala Polisi Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat, membenarkan menerima laporan yang dibuat pada pukul 5.34 pagi pada hari Minggu, dan berjanji untuk mengusut kasus ini dengan serius.
"Polisi telah merekam percakapan semua korban dan melacak tersangka yang terlibat," ujar Datuk Kamarul Zaman Mamat.
"Polisi Johor menangani masalah ini dengan serius dan tidak akan mentolerir tindakan apa pun yang melibatkan pelanggaran kriminal dan masalah ketertiban umum," katanya dalam sebuah pernyataan pada Minggu.
Kronologi
Grup band Radja mendapatkan ancaman pembunuhan saat berkesempatan tampil dalam konser di Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (11/3/2023) malam.
Kronologis kejadian bermula ketika grup and Radja selesai menghibur ribuan penonton di Larkin Arena Indoor Stadium.
Kejadian ini menurut Vokalis Radja, Ian Kasela, sangat mengejutkan mereka di mana peristiwa ancaman pembunuhan pada pukul 23.15.
"Ini kali pertama kami datang ke Johor dan kami sangat menghargainya. Usai konser, kami disuruh menunggu karena ada perwakilan dari kedutaan yang ingin berfoto dengan Radja. Kami juga diberitahu bahwa seorang menteri juga ingin mengambil foto dan kami sangat senang karena kami memahami bahwa ini adalah kerja sama dengan pemerintah. Begitu pula di Indonesia, kami menghargai hal ini,” ungkap Ian Kasela, sebagaimana dikutip dari Harian Metro Malaysia.
Namun, setelah ditunggu, menurutnya, tidak ada satu pun dari mereka yang datang.
Penggemar yang berfoto dengan mereka juga sudah selesai dan berangsur pulang.
"Para penggemar yang berfoto bersama kami pun sudah selesai dan secara bertahap mereka mulai meninggalkan lokasi untuk pulang," kata Ian Kasela melalui sambungan telepon kepada Harian Metro.
Saat itu diceritakan Ian, dia bersama personel Radja lainnya tiba-tiba didatangi oleh 15 orang pengawal dengan dua orang laki-laki mewakili panitia konser yang marah-marah sambil menuding mereka.
“Kami tidak tahu apa-apa dan mencoba mengerti. Awalnya kami pikir itu 'prank' (kejutan) karena konser ini sukses. Kami masih senang saat itu. Itu karena tidak ada satu insiden pun terjadi selama konser atau fans kecewa dengan penampilan kami," ungkap Ian Kasela.
Dia menyebut, para personel grup band Radja mulai menaruh curiga ketika suara orang-orang yang mendatangi mereka semakin keras saat berbicara.
"Mereka bertindak agresif, menendang meja, mulai mendorong kami dan melontarkan kata-kata kasar serta mengancam akan membunuh kami. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena kami tahu mereka banyak," katanya.
Mirisnya, saat itu personel grup band Radja hadir di Malaysia didampingi juga oleh anggota keluarga.
Dengan ini, mereka akhirnya ikut mendengar hujan makian dari para penyelenggara konser.
“Kami tidak mengerti apa masalahnya? Dia hanya mengatakan kami tidak menghargai mereka yang mengundang kami. Dia mengatakan kami menolak untuk melakukan sesi foto dan bertemu penggemar. Kami kaget karena sebelumnya kami berfoto dengan banyak sekali orang, itu siapa? Walaupun lelah, kami tetap mengikuti keinginan panitia," ungkap Ian Kasela.
"Kami mengikuti apa yang mereka katakan meskipun syarat yang kami tetapkan untuk penyelenggara dilanggar. Kami memberikan yang terbaik," tambahnya.
Harian Metro melaporkan, Radja kini khawatir akan kembali beraksi di Malaysia.
Padahal mereka telah dijadwalkan kembali tampil di "Negeri Jiran" usai Ramadan.
"Mereka mengancam lagi, 'Saya dengar Radja melakukan pertunjukan di Johor, Malaysia, kamu akan mati!' Kami kecewa dengan penyelenggara dan ancaman pembunuhan ini adalah hal yang serius di saat kami telah memberikan komitmen terbaik kami," sesal Ian Kasela.
Radja dilaporkan telah melapor ke pihak kepolisan dan pada Minggu (12/3/2023) siang telah menuju ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) untuk kembali ke Indonesia.
Sosok 2 Pria Misterius di Malaysia yang Mau Bunuh Personel Band Radja, Polisi Dalami Rekaman: Serius
Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG
on
14.10
Rating:
Tidak ada komentar: