TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Seorang bocah berusia delapan tahun di Sidoarjo mengalami sejumlah luka di tubuhnya .
Setidaknya ada sekira 12 luka, mulai lebam-lebam bekas pukulan benda keras hingga ada luka bekas kena panas di tubuh siswa kelas dua SD tersebut.
Diduga luka-luka itu merupakan bekas penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri. Seorang perempuan berusia sekira 30 tahun yang tinggal di Sidoarjo.
“Pengaduan terkait peristiwa itu sudah diterima oleh Polresta Sidoarjo. Dan sekarang masih dilakukan penelusuran serta pendalaman terhadap perkara itu,” kata Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono, Kamis (16/3/2023).
Kabarnya, penganiayaan terhadap bocah SD itu sudah kerap dilakukan oleh ibunya dalam waktu yang cukup lama. Sudah sekira satu tahun bocah itu mengalami penderitaan akibat kekerasan dari sang ibu.
Bahkan disebut-sebut, selain luka bekas kekerasan juga ada luka bekas setrika panas di tubuh korban.
Itu juga diduga akibat perbuatan ibu kandungnya sendiri.
Informasi yang beredar, terungkapnya peristiwa ini berawal dari kecurigaan guru di sekolah tempat korban belajar. Ketika jam sekolah, mata siswa SD itu terlibat memar.
Ditanya gurunya, dia tidak menjawab, dan ketika dicoba digali ternyata sang bocah mengaku dipukuli ibunya.
Dari sana, guru sekolah tersebut kemudian koordinasi dengan UPTD PPA Sidoarjo.
“Iya, korban juga sekarang ini sudah dalam perlindungan UPTD PPA Sidoarjo. Kita sedang berupaya memulihkan trauma korban," kata Abdillah Hakki, Pengacara dari UPTD PPA Sidoarjo.
Dalam prosesnya, petugas UPTD PPA Sidoarjo juga berusaha menggali sejumlah informasi dari korban. Sementara diketahui bahwa dugaan peristiwa penyiksaan itu sudah terjadi cukup lama, sudah sekira setahun dialami korban.
Diduga ibu kandung korban melampiaskan kemarahan ke anaknya setiap kali merasa kesal kepada suaminya atau ke ayah korban.
Penyebabnya seperti apa, petugas masih berusaha melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini.
Sebelumnyam kasus penganiayaan juga terjadi di daerah lain, beberapa waktu lalu.
Tepatnya, di Pasuruan.
Saat itu, beredar sebuah video yang mempertontokan kekerasan terhadap pelajar alias anak di bawah umur . Perundungan atau bullying kembali menjadi hantu bagi anak-anak Indonesia.
Dalam video tersebut, jelas terekam aksi pemukulan dan penganiayaan sekelompok remaja kepada remaja yang masih menggunakan seragam sekolah.
Usut punya usut, ternyata video itu diambil di sebuah kawasan di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kejadian itu terjadi di Pasuruan.
Informasi yang didapatkan, kasus kekerasan terhadap anak tersebut dilakukan oleh para remaja yang saling kenal. Untuk sementara, motif kekerasan ini akibat hal sepele.
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Farouk Ashadi Haiti mengatakan, pihaknya sudah mengamankan empat remaja yang diduga pelaku kekerasan.
Mereka adalah D, H, T dan A. Keempatnya sudah diamankan sekalipun mereka masih anak-anak. Mereka diduga kuat dengan sengaja menganiaya korban, N.
“Kasus masih dalam pengembangan lebih lanjut. Sedangkan pelaku penganiyaan sudah kami amankan,” katanya, Jumat (3/3/2023).
Disampaikan dia, antara pelaku dan korban ini saling mengenal. Mereka adalah teman bermain. Ia mengaku, motif penganiayaan ini karena hal sepele.
“Informasi yang didapatkan, mereka ini melakukan itu karena kecewa dengan korban yang tidak mau kumpul dan membalas pesan di grup WA,” jelasnya.
Menurut Kasat, saat ini pihaknya sedang mendalami kasus ini. Ia menyebut, anggota sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Ibu Guru Curiga Lihat Tubuh Bocah SD di Sidoarjo Penuh Luka, Ternyata Pelakunya Ibu Kandung
Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG
on
10.06
Rating:
Tidak ada komentar: