SURYAMALANG.COM|BLITAR - Aksi pencurian kambing ala Ninja meresahkan warga yang ada di dua desa, di Kecamatan Selorejo, Blitar.
Warga terpaksa bersiaga dengan tidur di kandang kambingnya karena pelaku selalu beraksi di saat situasi sepi atau menjelang dini hari.
Bahkan warga kesulitan menangkap pencuri yang seolah bisa menghilang seperti Ninja, setiap kali dikejar warga beramai-ramai.
Terbaru, pada Selasa (21/06)dini hari, sebanyak 14 ekor kambing yang ada di Desa Ngreco, Kecamatan Selorejo, dijarah pencuri.
Anehnya, tak ada warga yang mendengar suara kambing sebanyak itu saat dibawa kabur pencuri.
Pemilik kambing bernama Aini (40), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Doko.
"Sebelumnya, juga terjadi pencurian bebek yang berjumlah ratusan ekor. Sebab, bebek dua kandang bersih atau tak tersisa sama sekali. Namun anehnya, pelaku seperti bisa membuat hewan curiannya itu tak bersuara," ujar warga Desa Ngreco.
Setelah kejadian pencurian 14 ekor kambing itu, warga yang memiliki hewan peliharaan bersiaga.
Bukan hanya resah, mereka tidak tidur kalau malam hari karena berjaga-jaga.
Bahkan, ada beberapa warga tidur di kandangnya dan ada yang bergantian berjaga-jaga di dalam kampung.
"Desa itu (Desa Ngreco) kan berbataasaan dengan dusun kami, maka kini kami bersiaga. Sudah seminggu ini kami tidur di samping kandang (meski kandangnya itu berada di belakang rumahnya)," ujar Yudi (38), warga Dusun Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, yang memiliki kambing sebanyak 22 ekor.
Di Desa Sidomulyo itu, selain bekerja jadi petani, hampir 85 persen penduuduknya berternak kambing.
Biasanya, mereka jual di saat harga kambing melonjak seperti menjelang Hari Raya Idul Adha.
Namun, seperti sudah jadi tradisi, setiap harga kambing membaik, pencurian kambing meningkat.
"Kalau malam, jarang yang tidur karena saling berjaga. Ada yang berjaga dengan kumpul di kampung, bahkan ada yang sampai tidur di kandang," ungkapnya
Selama melakukan penjagaan ramai-ramai pada malam hari, menurutnya, banyak kejadian mencurigakan pernah dialami.
Di antaranya, beberapa kali hampir memergoki aksi pelaku, yang sudah mengendapp-endap di dekat kandang.
Termasuk, beberapa kali melihat kode-kode mencurigakan dari ulah pelaku, seperti ada kilatan lampu senternya.
Namun, seolah para pencuri ini mencium kecurigaan warga dan selalu lolos dari kejaaran warga.
"Iya, beberapa kali mengejar orang meencurigakan pada larut malam namun seperti bisa hilang. Mereka lolos karena lari ke arah tegalan (hutan Pinus). Warga berjaga mulai pukul 22.00 WIB sampai Subuh,"tuturnya.
Untuk diketahui, Desa Ngreco dan Desa Sidomulyo itu merupakan desa yang lokasinya paling ujung setelah Desa Ampelgading, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang.
Lokasi desa yang berbatasan dengan hutan pinus dimanfatkan oleh para pencuri untuk kabur.
"Iya, kami sudah mendengarnya kalau warga kompak deengan berjaga setelah ada kejadiaan pencurian kambing. Memang, penduduk kami ittu mayoritas memelihara kambing dan saat ini harganya lagi membaik," ujar Sumaji, Kades Sidomulyo.
Begitu juga AKpP Eko Sujoko, Kapolsek Selorejo juga mengaku akan melakukan patroli untuk memperkuat penjagaan yang dilakukan warga dari antisipasi penjahat itu.
"Kami sudah memerintahkan petugas kalau malam hari agar melakukan patroli rutin ke desa yang rawan seperti itu," ujarnya.(fiq)
Tidak ada komentar: