SURYAMALANG.COM | MALANG - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kota Malang pada Senin kemarin (14/3/2022) menyebabkan 73 rumah dan lima unit kendaraan terendam banjir.
Dari data BPBD Kota Malang, ada 14 wilayah yang terdampak dari lima kecamatan yang ada di Kota Malang.
Kecamatan Blimbing, menjadi kecamatan di Kota Malang dengan titik terbanyak, yakni 7 kasus.
Kemudian diiringi oleh Kecamatan Klojen 4 kasus, dan Kecamatan Sukun, Lowokwaru dan Kedungkandang masing-masing satu kasus.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa bencana yang kemarin ini diakibatkan oleh hujan yang cukup deras.
Maka dari itu, dia meminta kepada masyarakat agar tetap waspada, karena cuacanya susah untuk diprediksi.
"Memang sekarang susah memprediksi. Cuaca kemarin itu deras. Ini perlu literasi kepada masyarakat bahwa, kenapa sih di bantaran sungai itu harus dikosongkan untuk perumahan," ucap Sutiaji saat meninjau ke rumah warga yang terdampak, Selasa (15/3/2022).
Sutiaji menambahkan, bahwa setiap sungai ini memiliki siklus tahunan yang harus diketahui oleh semua warga.
Bahkan, kejadian yang terjadi di daerah Simpang Teluk Bayur Kota Malang ini kata Sutiaji hampir sama parahnya dengan kejadian pada lima tahun silam.
Dia mengatakan, biasanya siklus tahunan di sungai ini terjadi 2-3 tahun dan 25 tahun baru terjadi banjir besar.
"Kejadian ini hampir sama dengan kejadian 5 tahun lalu. Hanya saja, dulu di sini (Simpang Teluk Bayur 5) belum ada kavling perumahan," ucapnya.
Ke depan, Sutiaji meminta kepada DPUPRPKP Kota Malang, untuk melakukan normalisasi aliran sungai Bango di Simpang Teluk Bayur V.
Normalisasi ini dilakukan dengan melakukan koordinasi terlebih dulu dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
"Nanti akan kami tindaklanjuti. Dinas PUPR yang akan melakukan normalisasi. Karena kewenangan normalisasi sungai ini di kami, kalau untuk plengsengan dan seterusnya ada di BBWS," tandasnya.
Tidak ada komentar: