Studi: Cokelat Kaya Flavanol Lindungi Pembuluh Darah dari Efek Duduk Terlalu Lama

Kebiasaan duduk terlalu lama terbukti dapat mengganggu fungsi pembuluh darah dan tekanan darah. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan kabar baik: mengonsumsi makanan atau minuman kaya flavanol, seperti cokelat hitam, sebelum duduk lama bisa melindungi kesehatan pembuluh darah. Dalam dua dekade terakhir, waktu duduk harian meningkat dari rata-rata 5,5 jam menjadi 6,5 jam per hari di kalangan anak muda di Amerika Serikat — naik sekitar 18%. Aktivitas seperti bekerja di depan komputer, menonton TV, atau bermain gim termasuk dalam perilaku sedentari ini. Masalahnya, menurut penelitian, penurunan hanya 1% dalam fungsi pembuluh darah (flow-mediated dilatation/FMD) dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 13%, termasuk serangan jantung dan stroke. “Meski kita duduk tanpa banyak bergerak, tubuh tetap berada dalam kondisi stres,” ujar Dr. Catarina Rendeiro dari University of Birmingham, yang memimpin penelitian ini. “Menemukan cara untuk mengurangi dampak negatif duduk lama terhadap sistem vaskular dapat membantu menekan risiko penyakit jantung di masa depan.”

Flavanol adalah senyawa polifenol alami yang banyak ditemukan pada biji kakao, teh, kacang, serta buah seperti apel, plum, dan beri. Selama ini, flavanol dikenal mampu mendukung kesehatan jantung, terutama dalam kondisi stres mental.

Untuk menguji manfaatnya terhadap efek duduk lama, tim peneliti mengadakan uji coba pada 40 pria muda sehat. Mereka dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan tingkat kebugaran—tinggi dan rendah—dan diminta duduk selama dua jam tanpa bergerak. Sebelumnya, peserta diberi minuman cokelat tinggi flavanol (695 mg) atau rendah flavanol (5,6 mg). Hasil penelitian menunjukkan, kelompok yang meminum cokelat rendah flavanol mengalami penurunan FMD di pembuluh darah tangan dan kaki, serta penurunan aliran darah dan oksigenasi otot. Tekanan darah diastolik mereka juga meningkat. Menariknya, hal ini terjadi baik pada peserta yang bugar maupun yang kurang bugar, menandakan bahwa tingkat kebugaran tidak melindungi pembuluh darah dari efek duduk terlalu lama. Sebaliknya, pada kelompok yang mengonsumsi cokelat tinggi flavanol, fungsi pembuluh darah tetap stabil setelah dua jam duduk. “Konsumsi flavanol terbukti efektif mencegah gangguan sementara pada fungsi vaskular akibat duduk,” jelas Prof. Sam Lucas dari University of Birmingham. “Baik peserta yang fit maupun tidak, semuanya mempertahankan kondisi pembuluh darah yang sehat.”

Dampak Universal dan Mudah Diterapkan Temuan ini juga menjadi bukti pertama bahwa asupan flavanol bermanfaat tanpa dipengaruhi tingkat kebugaran seseorang. Artinya, siapa pun—baik atlet maupun pekerja kantoran—bisa mendapatkan manfaatnya. “Menambahkan makanan tinggi flavanol ke dalam diet sangat mudah,” kata Alessio Daniele, mahasiswa doktoral yang turut meneliti studi ini. “Jika tidak suka cokelat, bisa diganti dengan apel, teh hijau, atau buah beri yang juga kaya flavanol.” Rendeiro menegaskan, mengonsumsi makanan atau minuman kaya flavanol dapat menjadi strategi sederhana untuk melindungi sistem vaskular, terutama bagi mereka yang sering duduk lama.

“Dalam gaya hidup modern yang serba sedentari, menggabungkan konsumsi makanan kaya flavanol dengan kebiasaan berdiri atau berjalan sebentar bisa menjadi langkah efektif menjaga kesehatan jangka panjang,” ujarnya. Penelitian ini dipublikasikan pada Oktober 2025 di Journal of Physiology dan membuka peluang baru bagi pendekatan diet dalam mencegah penyakit jantung