Bayi 20 Hari Dikubur Hidup-hidup, Warga Lihat Tangan Keluar dari Lumpur

Bayi perempuan berusia 20 hari ditemukan dikubur hidup-hidup di Distrik Shahjahanpur, Negara Bagian Uttar Pradesh, India. Warga yang sedang menggembala ternak menemukannya setelah melihat tangan kecil keluar dari lumpur. Bayi itu langsung diselamatkan, dan kini dirawat intensif di rumah sakit. Dia masih berjuang hidup.

Kronologi penemuan bayi dikubur hidup-hidup Dikutip dari BBC pada Kamis (18/9/2025), penemuan ini terjadi ketika peternak kambing mendengar tangisan samar dari balik gundukan tanah saat menggiring ternaknya di Shahjahanpur.

Ia lalu mendekati sumber suara dan melihat tangan kecil mencuat dari dalam lumpur.

Setelah memberitahu warga sekitar, mereka langsung memanggil polisi dan mengevakuasi bayi tersebut dari dalam tanah. Menurut Kepala Perguruan Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit Pemerintah Shahjahanpur, dr Rajesh Kumar, bayi dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sangat memprihatinkan. "Dia tiba dalam kondisi kritis, tubuhnya penuh lumpur. Lumpur juga masuk ke mulut dan hidungnya, sehingga dia kesulitan bernapas," ujar dr Kumar kepada BBC. Bayi tersebut juga mengalami luka-luka akibat gigitan serangga dan kemungkinan hewan lain. Tim medis menemukan gejala hipoksia atau kekurangan oksigen pada tubuh bayi malang itu. “Dalam 24 jam pertama sempat ada sedikit perbaikan, tetapi kondisinya kembali memburuk akibat infeksi,” kata dr Kumar.

Ia menambahkan, luka-luka yang masih segar menunjukkan, bayi itu kemungkinan besar baru saja dikubur saat ditemukan. Saat ini, sejumlah dokter termasuk ahli bedah plastik masih berusaha mengendalikan infeksinya. “Prognosisnya buruk, tetapi kami melakukan segala upaya untuk menyelamatkan nyawanya,” kata dr Kumar. Pihak kepolisian hingga kini belum mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Mereka juga belum berhasil mengidentifikasi orangtua sang bayi. Seorang petugas kepolisian mengatakan, unit perlindungan anak di negara bagian telah dilibatkan untuk menangani kasus ini.

Kasus seperti ini bukan kali pertama terjadi di India. Pada 2019, BBC juga melaporkan kasus bayi perempuan prematur yang ditemukan terkubur hidup-hidup di dalam pot tanah liat. Setelah dirawat berminggu-minggu, bayi tersebut berhasil diselamatkan. India masih menghadapi masalah ketimpangan gender yang serius. Preferensi budaya terhadap anak laki-laki kerap menyebabkan anak perempuan diperlakukan sebagai beban, terutama di kalangan masyarakat miskin.

Anak perempuan dianggap sebagai tanggungan ekonomi karena tradisi mahar yang masih mengakar. Berbagai laporan menunjukkan, jutaan anak perempuan “hilang” akibat praktik aborsi selektif dan pembunuhan bayi.

Mayoritas janin perempuan digugurkan melalui klinik ilegal, dan kasus pembunuhan bayi perempuan pasca-kelahiran juga masih kerap terjadi.

Para pegiat hak anak mendesak agar pemerintah dan masyarakat India meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender dan memperkuat perlindungan hukum bagi anak-anak, khususnya perempuan.