Jepang kembali mencatatkan rekor usai hampir 100.000 penduduknya berusia lebih dari 100 tahun. Dilansir dari BBC, Jumat (12/9/2025) hingga September 2025, Kementerian Kesehatan Jepang mencatat, penduduk berusia lebih dari 100 tahun mencapai 99.763 orang. Dari total tersebut, 88 persen di antaranya adalah perempuan. Angka itu menjadi rekor baru selama 55 tahun berturut-turut.
Saat ini, warga tertua di Jepang adalah Shigeko Kagawa, perempuan berusia 114 tahun asal Yamatokoriyama, Nara. Sementara, pria tertua adalah Kiyotaka Mizuno (111 tahun) dari kota pesisir Iwata. Lalu, apa saja rahasia umur panjang orang Jepang hingga bisa berusia lebih dari 100 tahun?
Rahasia umur panjang orang Jepang Dikutip dari Times of India, Selasa (16/9/2025), para ahli mengungkapkan, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap umur panjang orang Jepang. Faktor-faktor yang diyakini membuat orang Jepang panjang umur, yakni: 1. Pola makan seimbang Kebiasaan sehat yang dilakukan orang Jepang adalah konsumsi makanan kaya protein nabati, seperti ikan, sayuran, produk kedelai (tahu, miso), rumput laut, dan jamur.
Mereka juga mengonsumsi daging merah dan makanan olahan, tetapi dalam porsi sedikit. Menurut para ilmuwan, masakan tradisional mengutamakan kesegaran, porsi kecil, dan variasi menu. Di Okinawa, warga mempraktikkan hara hachi bu, kebiasaan makan terus-menerus hingga perut terasa 80 persen kenyang.
2. Rendahnya penderita penyakit kronis Jepang memiliki angka kematian akibat kanker tertentu (payudara atau prostat) dan penyakit jantung yang relatif lebih rendah. Hal ini diyakini karena mereka menerapkan gaya hidup dengan mengonsumsi makanan kaya omega-3 (seperti ikan-ikanan), rendah lemak jenuh, dan membatasi asupan garam harian.
Gaya hidup ini berkontribusi dalam membantu melindungi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
3. Tujuan hidup dan jaringan sosial yang kuat Studi umur panjang, terutama di Okinawa menunjukkan, memiliki tujuan hidup (ikigai), aktivitas mental, dan fisik yang berkelanjutan, serta jaringan sosial yang erat sangatlah penting. Lansia Jepang biasanya tetap melakukan aktivitas, hobi, ngobrol dengan keluarga atau komunitas mereka hingga usia lanjut.
4. Tetap aktif bergerak Salah satu faktor orang Jepang bisa berumur panjang adalah mereka kerap beraktivitas fisik. Beberapa contoh aktivitas fisik yang mereka lakukan, seperti berjalan kaki, berkebun, berolahraga ringan, menggunakan transportasi umum, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Menurut ahli, aktivitas tersebut membantu menjaga mobilitas dan menjaga kerapuhan tulang.
Selain itu, rutinitas seperti Radio Taiso (program olahraga yang disiarkan) juga populer di kalangan aktivitas lansia. 5. Didukung layanan kesehatan yang mumpuni Jepang memiliki infrastruktur medis yang kuat, pemeriksaan kesehatan rutin, serta budaya kebersihan dan pencegahan penyakit. Air bersih, sistem kesehatan publik yang baik, lingkungan dengan polusi rendah, dan pengelolaan sampah yang tertata, juga ikut mendukung. Studi di Okinawa menunjukkan banyak centenarian mampu terhindar atau menunda penyakit terkait usia.
6. Genetika dan epigenetika Beberapa orang tampaknya memiliki sifat bawaan atau varian gen tertentu yang membantu mereka melawan efek penuaan, penyakit, serta peradangan, sekaligus menjaga metabolisme tetap efisien. Penelitian terhadap saudara kandung berusia lebih dari 100 tahun di Okinawa menunjukkan adanya keunggulan genetik dalam bertahan hidup. Studi epigenetika (perubahan ekspresi gen tanpa mengubah DNA) juga menemukan, tingkat peradangan yang rendah, bersama sejumlah penanda biologis lain, dapat memprediksi penuaan yang sehat hingga usia sangat tua. 7. Pola pikir dan budaya Menghormati orang yang lebih tua, pengakuan dari komunitas, sikap positif terhadap penuaan, dan kesejahteraan psikologis menjadi faktor penting bagi mereka yang berusia panjang.
Beberapa centenarian di Jepang masih merasa berguna, tetap terhubung dengan lingkungan sekitar, dan hidup dengan tenang. Konsep hidup seperti memiliki tujuan (ikigai), menjaga kesadaran penuh, serta aktif secara sosial terbukti membantu menjaga kesehatan mental di usia lanjut.
Tidak ada komentar: