Baru 4 Minggu Berjalan, Guru Sekolah Rakyat Yogyakarta Ajukan Pengunduran Diri

 


Memasuki minggu keempat pelaksanaan Sekolah Rakyat (SR) di Yogyakarta, satu guru dari SR Menengah Atas 19 Sonosewu dilaporkan mengajukan pengunduran diri. Guru tersebut diketahui berasal dari instansi Kementerian Agama (Kemenag). Kepala Sekolah SR Menengah Atas 19 Sonosewu, Agus Ristanto, menyampaikan bahwa hingga saat ini total terdapat 22 guru yang mengajar di sekolah tersebut. Namun, salah satu guru agama yang berada di bawah naungan Kemenag telah mengajukan surat permohonan pengunduran diri ke kantor pusat. “Itu dari Kemenag, bukan dari Kemensos. Di bawah naungan Kemenag. Dia mengusulkan mengundurkan diri ke pusat, tapi kan belum sampai ke saya. Baru mengajukan,” ujar Agus saat ditemui Kompas.com, Senin (4/8/2025).

Belum Ada SK Resmi dari Kemenag Agus menegaskan bahwa pihak sekolah hingga kini belum menerima surat keputusan (SK) resmi mengenai pengunduran diri guru tersebut. Oleh karena itu, jumlah tenaga pengajar masih tercatat sebanyak 22 orang. “Tetap 22, 19 guru mapel, 3 guru agama: Islam, Hindu, dan Katolik. Yang rencana mau mundur tapi belum mundur, sampai sekarang belum ada infonya dari Kemenag,” ungkapnya.

Jika pengunduran diri itu disetujui oleh Kemenag, Agus memastikan kekosongan posisi guru agama akan langsung diisi oleh pengganti yang telah disiapkan. “Ketika ada yang mundur, langsung (isi), stoknya ada,” ucapnya. Guru SR Berasal dari Dua Kementerian Agus menjelaskan bahwa rekrutmen guru Sekolah Rakyat dilakukan oleh dua instansi. Untuk guru mata pelajaran dikoordinasi oleh Kementerian Sosial (Kemensos), sedangkan guru agama berada di bawah kewenangan Kemenag. Sebagian besar guru yang bertugas di SR saat ini berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sementara posisi kepala sekolah dijabat oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Agus sendiri merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan oleh Kemensos. Ia menceritakan bahwa dirinya menerima undangan melalui email dari Kemensos, yang kala itu meminta data guru potensial dari Kemendikdasmen. Dari ratusan pendaftar, Agus berhasil lolos seleksi akhir.

“Tetap ada ujian tambahan yang dilakukan Kemensos. Kami 600-an sekian ikut ujian seleksi, 159 diseleksi lagi. Yang DIY ada 20, masuk 6, dan terakhir 2 termasuk saya,” ungkapnya. Sebagai bagian dari persiapan memimpin sekolah berasrama, Agus mengikuti retret kepemimpinan di Bintaro bersama calon kepala sekolah lainnya. Dalam kegiatan tersebut, para kepala sekolah dibekali dengan pelatihan kedisiplinan dan manajemen sekolah berasrama. “Rencananya guru juga akan diretret juga, kemarin sudah ukur baju. Kalau saya intinya disiplin,” katanya. Agus juga menekankan pentingnya pembinaan tata tertib dalam keseharian siswa di lingkungan sekolah, termasuk pola makan bersama dan pembentukan karakter.

“Seperti di sini, bagaimana cara makan bareng, bagaimana kalau ada yang enggak mau makan,” jelas dia.

SUMBERhttps://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/08/06/100000588/baru-4-minggu-berjalan-guru-sekolah-rakyat-yogyakarta-ajukan

Baru 4 Minggu Berjalan, Guru Sekolah Rakyat Yogyakarta Ajukan Pengunduran Diri Baru 4 Minggu Berjalan, Guru Sekolah Rakyat Yogyakarta Ajukan Pengunduran Diri Reviewed by wongpasar grosir on 10.29 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.