Kekeringan kritis melanda 77 desa yang ada di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Namun, hingga kini distribusi air bersih belum dilakukan oleh pemerintah setempat. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Candra Ramadhani mengatakan, sebanyak 77 desa saat ini sudah melaporkan terjadinya kekeringan kritis. "Untuk kering kritis ada di 77 desa di 10 kecamatan," katanya, Kamis (28/8/2025).
Selain itu, juga terdapat wilayah yang mengalami kelangkaan air bersih, yakni sebanyak enam desa di dua kecamatan. "Sedangkan untuk langka terbatas ada 12 desa di tiga kecamatan," jelasnya.
Meski begitu, hingga kini pihaknya belum bisa menyalurkan air bersih meski permintaan bantuan air sudah dilaporkan. Hal itu disebabkan oleh macetnya anggaran bantuan air bersih. "Kami masih menunggu surat keputusan di Bagian Hukum dan hasil akhir kesepakatan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Banggar DPRD untuk memastikan berapa anggarannya," ungkapnya. Ia mengatakan, kebutuhan air bersih untuk 95 desa terdampak kekeringan diperkirakan mencapai 1,9 juta liter air.
"Nantinya setiap desa akan mendapatkan 4 tangki dengan kapasitas 5.000 liter air bersih," jelasnya.
Diperkirakan, penyaluran bantuan air bersih akan dilakukan pada bulan September mendatang setelah anggaran tersebut disahkan. "InsyaAllah bulan depan mulai penyaluran," pungkasnya.
Tidak ada komentar: