Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) menyampaikan, semua Warga Negara Indonesia (WNI) di India dan Pakistan dalam keadaan aman. Hal tersebut terkait dengan perang antara kedua negara. Hal itu dipastikan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi dan KBRI Islamabad yang telah berkomunikasi dengan WNI di wilayah terdampak di kedua negara tersebut.
“Mayoritas WNI di kedua wilayah tersebut adalah WNI yang menikah dengan warga setempat. Sejauh ini seluruh WNI masih merasa aman tinggal bersama keluarga masing-masing,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha, dikutip dari Antara, Kamis (8/5/2025). KBRI Islamabad mencatat sebanyak 74 WNI berada di wilayah yang diserang, sedangkan KBRI New Delhi mencatat terdapat 11 WNI tinggal di Kashmir, dua di antaranya adalah anak-anak. Adapun Kashmir merupakan wilayah yang terkena serangan pada Rabu (7/5/2025), dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (7/5/2025).
Kemlu RI mengimbau WNI yang tinggal di wilayah perbatasan India-Pakistan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, selalu mengetahui mengenai berita dan informasi terkini, menjauhi tempat yang menjadi sasaran konflik, serta menghindari bepergian ke luar rumah apabila tidak mendesak. Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Islamabad +92 345 8571989 dan KBRI New Delhi +91 76696 00082. Indonesia minta India-Pakistan menahan diri
Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI mendesak India dan Pakistan untuk dapat menahan diri dan mengutamakan dialog untuk menyelesaikan krisis. Menurut akun X (dulu Twitter) resmi @Kemlu_RI, Pemerintah Indonesia terus mengamati perkembangan situasi antara India dan Pakistan. Diketahui India menembakkan rudal ke Pakistan dan sebagian wilayah Kashmir yang diperintah oleh Pakistan pada Selasa (6/5/2025) malam. Juru bicara militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan kepada stasiun penyiaran lokal Geo News India, pihaknya telah menembakkan rudal ke kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli dari wilayah udaranya sendiri.
Adapun Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif mengatakan, pihaknya akan memberikan “balasan setimpal” pada India yang telah menyerang kota-kota Pakistan dengan rudal, serta menyebut tindakan India tersebut “serangan pengecut” dan “aksi perang”. Sementara itu, Kedutaan Besar India di Jakarta melalui siaran pers menyampaikan, serangan rudal yang dilakukan India ke Pakistan tersebut hanya menyerang kamp-kamp teroris yang sudah dikenal yang dijadikan target. “Tidak ada sasaran sipil, ekonomi, maupun militer Pakistan yang diserang. Hanya kamp-kamp teroris yang sudah dikenal yang menjadi target,” bunyi pernyataan tersebut.
Kedutaan Besar India menegaskan, tindakan India itu bersifat terfokus dan tepat sasaran, yang diambil secara terukur dan bertanggung jawab serta dirancang agar tidak memicu eskalasi. Eskalasi antara negara tetangga itu terjadi setelah serangan pada April 2025 lalu di Jammu dan Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 26 orang.
Tidak ada komentar: