Sejumlah warga menduga Minyakita yang beredar di pasaran merupakan minyak goreng bekas yang disuling dan diperjualbelikan kembali. "Bukan curiga lagi, emang udah kelihatan itu minyak curah, minyak bekas, disuling lagi," kata salah satu warga bernama Desiana (30) saat diwawancarai Kompas.com di Koja, Jakarta Utara, Kamis (13/3/2025). Sejak muncuatnya kasus Minyakita palsu dan tak sesuai takaran, Desiana merasa begitu kecewa karena banyak produk dari pemerintah yang justru dioplos.
"Dari minyak, bensin, logam mulia semuanya dioplos," tutur Desiana. Desiana bisa menduga Minyakita merupakan minyak bekas yang disuling lagi karena kualitasnya yang kurang baik.
Ia mengaku, tenggorokannya langsung gatal saat mengonsumsi makanan yang digoreng menggunakan Minyakita. Hal yang sama juga dirasakan warga lain bernama Supriyati (52). Ia awalnya memilih Minyakita karena harganya yang murah dan kemasannya bagus. Namun, makin lama ia justru merasa kualitas Minyakita malah menjadi kurang baik. "Awalnya enggak sih, tapi makin ke sini makin kelihatan banget kaya minyak bekas," ucap Supriyati di Koja, Jakarta Utara.
Pasalnya, Supriyati menilai makanan yang digoreng menggunakan Minyakita cenderung lebih sulit kering. Di sisi lain, minyak pada makanan yang digoreng dengan Minyakita kerap kali menempel di langit-langit mulut dan membuat tak nyaman.
Tidak ada komentar: