Penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi di dalam bagian tubuh mana pun. Namun, penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di leher dan otak sangatlah berbahaya, seperti yang dikutip dari Vascular Neurilogy Socal. Penyumbatan tersebut bisa menyebabkan stroke, kecacatan, dan kematian. Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang bahaya penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak
Apa itu penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak? Penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak dalam dunia medis disebut stenosis arteri karotis.
Penyumbatan terjadi ketika plak terbentuk di dinding arteri besar di kedua sisi leher (arteri karotis). Plak adalah endapan yang mengandung kalsium, kolesterol, dan jaringan fibrosa, dan muncul ketika pembuluh darah terluka. Proses penumpukan plak disebut aterosklerosis, yang semakin lama akan membuat pembuluh darah menyempit. Kondisi tesebut akan menyulitkan darah yang kaya oksigen dan nutrisi mengalir ke otak. Seiring waktu masalah tersebut bisa bertamabh parah. Selain itu, potongan plak yang terbentuk di arteri karotis dapat pecah dan mengalir ke pembuluh darah yang lebih kecil di otak.
Apa bahaya penyumbatan pembuluhan darah di leher dan otak? Pembuluhan darah di leher dan otak yang tersumbat menyebabkan aliran darah terhambat. Akibatnya, oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan juga tidak bisa sampai ke otak. Pada akhirnya, itu kan menyebabkan stroke terjadi, baik stroke ringan maupun stroke iskemik. Stroke ringan Stroke ringan atau serangan stroke selintas (transient ischaemic attack) terjadi ketika pembuluh darah yang menuju ke otak tersumbat sesaat, seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Itu membuat aliran darah ke otak akan melambat atau terhenti.
Stroke ringan diklasifikasikan sebagai serangan yang bisa terjadi selama kurang dari 24 jam untuk kemudian kembali normal. Namun, umumnya serangan ini terjadi kurang dari dua jam. Dalam banyak kasus, menurut Cleveland Clinic, TIA adalah awal dari stroke iskemik yang akan terjadi setelahnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari pengobatan secepat mungkin guna mencegahnya. Mengutip Vascular Neurilogy Socal, gejala stroke ringan yang harus Anda perhatikan adalah: Mati rasa atau kelemahan pada wajah atau anggota tubuh, biasanya pada satu sisi tubuh Pusing atau kehilangan keseimbangan Disorientasi atau kebingungan Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata Kesulitan berbicara atau memahami bahasa Sakit kepala parah Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak, sehingga mereka mengalami stroke ringan
Stroke iskemik Jika stroke ringan tidak segera diobati, Anda bisa mengembangkan stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak menyebabkan kematian permanen sel-sel atau neuron di dalamnya. Kondisi ini menyebabkan kematian otak permanen dan berisiko tinggi mengakibatkan kecacatan dan mengancam jiwa. Ketika banyak sel otak yang mati, Anda bisa kehilangan kemampuan atau fungsi tubuh yang dikendalikan oleh sel-sel tersebut. Dalam ulasan Cleveland Clinic disebutkan bahwa stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, sekitar 80 persen dari semua jenis stroke. Gejala stroke iskemik meliputi: Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi wajah dan tubuh Kesulitan berbicara atau kehilangan kemampuan berbicara secara total (afasia) Bicara tidak jelas atau tidak normal (disartria) Hilangnya kontrol otot di satu sisi wajah Tiba-tiba memburuk atau kehilangan indra (termasuk penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan) Penglihatan kabur atau penglihatan ganda (diplopia) Hilangnya koordinasi atau keseimbangan (ataksia) Pusing atau vertigo Mual dan muntah Kekakuan leher Perubahan suasana hati atau perubahan kepribadian yang tiba-tiba Kebingungan atau agitasi Kejang Kehilangan memori (amnesia) Sakit kepala (biasanya tiba-tiba dan parah) Pingsan Koma Jika Anda merasakan gejala stroke iskemik seperti di atas, Anda harus segera periksa ke dokter. Jangan menunggu gejalanya terjadi berlarut-larut tanpa pengobatan. Orang yang pernah mengalami stroke iskemik memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi serius lainnya, termasuk radang paru-paru dan serangan jantung. Menurut WHO, stroke secara umum adalah suatu keadaan di mana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global. Penyakit ini yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 tahun atau lebih, yang dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vascular. Demikianlah uraian alasan yang membuat penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak itu sangat berbahaya
Tidak ada komentar: