Mahasiswa UMI Makassar Terlibat Bentrok di Kampus, Saling Serang dengan Parang Hanya Karena Ejekan

Dua kelompok mahasiswa di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar terlibat bentrokan yang berujung aksi saling serang menggunakan senjata tajam di dalam area kampus, Jumat (31/1/2025). Peristiwa ini terjadi di kampus UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Berdasarkan video yang beredar, awalnya dua mahasiswa terlibat cekcok dengan beberapa mahasiswa lainnya, di mana dua di antaranya terlihat menenteng parang. Petugas keamanan kampus dan dosen mencoba menenangkan situasi, namun tak lama kemudian beberapa mahasiswa dari berbagai arah muncul membawa senjata tajam, membuat suasana semakin panas.

Bentrok ini menyebabkan kepanikan di dalam kampus, hingga akhirnya petugas keamanan berkoordinasi dengan kepolisian untuk segera meredakan situasi. Satu Mahasiswa Luka, Bentrokan Dipicu Saling Ejek Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, membenarkan adanya bentrokan antar mahasiswa ini. "Iya ada bentrok antar mahasiswa di dalam kampus, satu orang terluka dan sudah dirawat," ujar Arya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (1/2/2025). Menurutnya, bentrokan tidak berlangsung lama karena pihak keamanan kampus, dosen, dan kepolisian bergerak cepat untuk melerai agar tidak semakin meluas. "Pada saat terjadinya perselisihan paham, pihak kampus dan sekuriti kampus ada di sana dan berupaya melerai. Pihak kepolisian juga ada di sana dan membantu mendamaikan," jelasnya.

Mahasiswa yang mengalami luka berinisial AY (19). Ia mengalami luka di pelipis, leher, serta memar di bagian punggung, dan telah menjalani perawatan medis di rumah sakit. Arya mengungkapkan bahwa bentrokan ini dipicu oleh saling ejek antar mahasiswa, yang kemudian berkembang menjadi aksi saling serang. "Awal mula kejadian karena ada ejek-ejekan antar mahasiswa, dan tidak terima sehingga terjadi perselisihan paham (bentrok)," tutupnya. Saat ini, kepolisian dan pihak kampus tengah mengupayakan penyelesaian konflik agar bentrokan serupa tidak terulang di kemudian hari.