Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, motif MAS (14) membunuh ayah dan neneknya bukan karena tertekan akibat dipaksa terus belajar. "Bukan, bukan (motif pembunuhan bukan karena pelaku dipaksa terus belajar)," jelas Nurma dikutip dari video YouTube Kompas TV, Selasa (3/12/2024). Nurma berujar, MAS mengakui bahwa dia memang sering untuk disuruh belajar oleh orangtuanya.
Meski begitu, pelaku mengaku bahwa dia tidak merasa terpaksa untuk terus belajar. "Jadi dia memang walaupun disuruh untuk belajar, tapi dia mengerjakan dengan senang hati," kata Nurma.
Di lain sisi, Nurma menyampaikan tidak ada hal-hal aneh yang tersimpan di handphone milik MAS "Yang jelas di HP tidak ada yang aneh ya. Jadi foto, kemudian video-video yang ada di dalam HP itu hanya lucu-lucuan saja. Jadi tidak ada yang janggal," tutur Nurma. Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024). Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah.
Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM. Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati. Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu. Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan. Seorang petugas keamanan memanggil MAS. Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah.
Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.
Tidak ada komentar: