Gunung Semeru Alami Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 500 Meter

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Jumat (13/12/2024). Menurut laporan dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi terjadi pada pukul 07.42 WIB dengan kolom abu yang teramati mencapai ketinggian 500 meter di atas puncak kawah. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan berdurasi 90 detik.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 13 Desember 2024 pukul 07.42 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 500 meter di atas puncak," ungkap petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulisnya. Sebelumnya, erupsi terekam seismograf pukul 06.19 WIB dengan amplitudo maksimum 22 milimeter berdurasi 129 detik. Namun, kolom letusan tidak bisa teramati karena Gunung Semeru tertutup kabut.

Pukul 03.41 WIB, erupsi juga terjadi. Kolom abu teramati membumbung 600 meter di atas puncak kawah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyatakan, erupsi yang terjadi masih dalam kategori normal.

"Erupsi tadi terlihat, tapi masih normal dan tidak ada dampak, masyarakat juga masih beraktivitas seperti biasa," kata Patria di Lumajang. Saat ini, status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada. Meskipun demikian, Patria mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Patria menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Kolom Abu Setinggi 600 Meter Peringatan ini muncul terutama mengingat kondisi cuaca saat ini yang sering diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar. "Waspada terhadap potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," cetus dia.