Surabaya (beritajatim.com) – Masyarakat perlu mewasdai gejala penyakit Demam Berdarah (DBD) lebih awal. Terlebih karena saat ini kasus DBD semakin marak terjadi.
Pada awal tahun 2024, Surabaya mencatat 43 kasus demam berdarah dengue (DBD). Rata-rata, warga yang terjangkit masih berusia di bawah 14 tahun.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, pada Januari 2024 tercatat 10 kasus, dan pada Februari 2024 tercatat 33 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan bahwa ada kenaikan kasus DBD dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada Februari 2023, Dinkes hanya mencatat 25 kasus. Namun, secara kumulatif dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 15 persen.
Rata-rata penderita penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti masih berusia di kisaran 5 hingga 14 tahun.
Saat ini, para pasien tengah menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat hingga sembuh.
Adapun berikut ini informasi terkait penyebab, gejala, hingga pertolongan pertama yang bisa dilakukan.
Penyebab DBD
DBD yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Seseorang bisa terjangkit demam berdarah jika digigit oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang telah terinfeksi virus Dengue terlebih dahulu.
Nyamuk tersebut biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari. Penyakit ini tidak menular antarmanusia secara langsung, tetapi ibu hamil dapat menularkan demam berdarah kepada janin selama masa kehamilan atau persalinan.
Gejala DBD
1. Demam tinggi secara tiba-tiba: Suhu tubuh bisa mencapai 40°C atau lebih.
2. Sakit kepala berat, terutama di bagian dahi.
3. Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
4. Nyeri di bagian belakang mata.
5. Lemas dan hilang nafsu makan.
6. Mual atau muntah.
7. Pembengkakan kelenjar getah bening.
8. Ruam atau bintik kemerahan (biasanya muncul sekitar 2–5 hari setelah demam).
Gejala DBD umumnya muncul setelah masa inkubasi virus, yaitu 4–10 hari setelah digigit nyamuk. Gejala ini bisa berlangsung sampai 10 hari. Namun, perlu diwaspadai jika terjadi gejala berikut:
– Sakit perut tak tertahankan
– Muntah-muntah
– Perdarahan, seperti gusi berdarah atau mimisan
– Terdapat darah pada urine, tinja, atau muntah
– Perdarahan di bawah permukaan kulit yang tampak seperti memar
– Lemas atau lelah
– Gelisah
– Napas yang pendek atau cepat
jika Anda atau anak Anda mengalami demam tinggi mendadak dengan gejala lain dari demam berdarah, segera periksakan diri ke dokter atau ke IGD rumah sakit terdekat. Kondisi ini perlu ditangani dengan cepat untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Pertolongan Pertama Pada Gejala DBD
1. Istirahat dan Minum Banyak Air
Pastikan penderita beristirahat dengan cukup dan minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
2. Kompres Dingin
Letakkan kompres dingin di dahi atau bagian tubuh yang terasa panas. Ini dapat membantu menurunkan demam.
3. Hindari Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)
Jangan berikan obat seperti ibuprofen atau aspirin karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
4. Perhatikan Gejala Bahaya
Jika penderita mengalami gejala berikut, segera bawa ke fasilitas medis:
– Sakit perut tak tertahankan
– Muntah-muntah
– Perdarahan, seperti gusi berdarah atau mimisan
– Terdapat darah pada urine, tinja, atau muntah
– Perdarahan di bawah permukaan kulit yang tampak seperti memar
– Lemas atau lelah
– Gelisah
– Napas yang pendek atau cepat
5. Konsultasikan dengan Dokter
Jika Anda mencurigai seseorang mengalami DBD, segera periksakan ke dokter atau ke IGD rumah sakit terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Ingatlah bahwa DBD adalah kondisi serius dan memerlukan perhatian medis segera. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan. (fyi/ian)
Tidak ada komentar: