Blitar (beritajatim.com) – Momen Ramadhan ternyata tidak meredam praktik prostitusi di Kota Blitar. Meski Bulan Suci, nyataka praktik “esek-esek” tersebut justru merebak.
Para pekerja seks komersial itu menjajakan layanannya melalui aplikasi online. Mereka pun selalu berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel yang lain di Bumi Bung Karno.
Tuntutan ekonomi memaksa ANDN (24) nekat menjual diri ke pria hidung belang. Perempuan asal Lebak, Banten tersebut mengaku sudah menjalankan praktik prostitusi ini selama 3 bulan terakhir dengan memanfaatkan aplikasi online.
“Sehari ada tiga sampai lima pelanggan, untuk tarifnya berkisar Rp1 juta sampai Rp300 ribu sekali kencan,” kata ANDN, Rabu (27/3/2024).
Sebelum menjajakan diri di Bumi Bung Karno, ANDN sempat open BO di Kediri. Namun, di sana cukup sepi sehingga ANDN memutuskan untuk balik ke Blitar.
Selama di Blitar ia tidak sendiri, perempuan asal Lebak, Banten tersebut ditemani oleh satu rekannya. Keduanya pun kompak open BO di Kota Blitar.
Menurut ANDN, peminat open BO di Kota Blitar cukup tinggi jika dibandingkan dengan Kediri.
“Sempat ke Kediri namun di sana sepi terus balik ke Blitar ini,” imbuhnya.
Untuk menjerat pelanggan, ANDN pun tidak menarik tarif yang mahal. Hanya cukup dengan membayar Rp300 ribu, pria hidung belang akan dipuaskan oleh perempuan berparas cantik tersebut.
“Penghasilan bersih yang saya dapat perhari ya sekitar Rp2 juta, udah dipotong untuk sewa kamar hotel,” jelasnya.
ANDN mengaku apa yang ia kerjakan ini dilakukan karena tekanan ekonomi. Sebagai jalan pintas keluar dari jeratan kemiskinan, perempuan berparas cantik itu pun memberikan diri untuk open BO.
Sebagai seorang perempuan tidak ada kata senang dan gembira di dunia malam ini. Baginya jika ada kerjaan lain maka ia memilih untuk memutuskan keluar dari pekerjaan ini. [owi/beq]
Tidak ada komentar: