Jakarta (beritajatim.com)– Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengingatkan masyarakat dan pemilih untuk berhati hati saat bermain sosial media (sosmed) utamanya pada saat coblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
KPU RI mengingatkan supaya warga tidak melakukan selfie, rekam apalagi mengaploud sosmed saat mereka melakukan proses pencoblosan di bilik suara TPS di 14 Februari 2024 mendatang.
“Warga boleh membawa handphone (HP) ke TPS di Pemilu 2024. Namun, tak boleh merekam atau mengambil foto proses pencoblosan di bilik suara.Jadi bawa HP saja boleh. Tapi tidak boleh merekam,” ujar Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari melansir portal resmi KPU RI Kamis (1/2/2024).
Hasyim menjelaskan, salah satu asas Pemilu adalah rahasia. Menurut dia, pilihan seseorang saat pemungutan suara di TPS tentunya bersifat pribadi dan rahasia.
“Intinya begini, asas pemilu itu rahasia sehingga pilihannya harus dirahasiakan. Sehingga membawa alat rekaman, baik suara, video, foto, pertanyaannya kira-kira mau dipakai apa? Kalau mau dilaporkan ke tim kampanye, tim pemenangan termasuk menjaga kerahasiaan nggak?” ujarnya.
Hasyim mengunkapkan, merekam hingga memamerkan pilihan dalam pemilu dapat menimbulkan masalah baru. Karenanya, dia menegaskan pilihan di pencoblosan surat suara harus dirahasiakan.
“Misalkan itu kemudian dihitung sendiri, ternyata punya kami sekian, yang diumumkan KPU sekian, ini jadi problem. Karena kan bisa dinotifikasi kan, orang yang ngirim nomornya ini, namanya ini,” tuturnya.
“Jadi orang ini, yang dia milihnya apa kan jadi diketahui orang lain. Padahal salah satu asas pemilu adalah rahasia,” imbuhnya. [aje]
Tidak ada komentar: