Kisah Penemuan 11 Pendaki Meninggal di Sekitar Puncak Gunung Marapi, Warga Bermodal Lampu HP

 


SURYAMALANG.COM - Kisah penemuan 11 pendaki yang jadi korban tewas dalam peristiwa erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam Sumatera Barat diungkap oleh warga yang melakukan evakuasi.

Para pendaki yang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) itu berada dalam satu area.

Para pendaki yang meninggal itu ditemukan di sekitar kawasan puncak dan cadas Marapi.

Mayoritas para korban mengalami luka bakar di bagian wajah dan tangan.

Meski menemukan 11 pendaki yang meninggal, warga belum bisa melakukan evakuasi jenazah seluruhnya.

Warga hanya mengevakuasi dua jenazah dulu dan menandai lokasi korban lainnya.

Kisah penemuan 11 pendaki yang tewas di Gunung Marapi karena erupsi itu diungkap oleh salah satu warga, Edi Sutan Marajo.

Pria yang karib disapa Mak Jo itu  bersama 12 warga Batu Palano, Kabupaten Agam turut membantu evakuasi dua pendaki yang terjebak erupsi Gunung Marapi pada Minggu (5/12/2023).

Mak Jo mengisahkan, awalnya, ia dan warga lainnya bermaksud menyalurkan logistik atau makanan kepada tim gabungan.

Namun, warga berinisiatif membantu evakuasi. Mereka lewat jalur lama yang hanya diketahui warga Batu Palano.

Mak Jo bilang ia dan warga menemukan 11 pendaki di sekitar puncak dan cadas Marapi.

Saat itu, hanya ada dua kantong mayat. Mereka kemudian memasukkan dua orang korban ke kantong mayat itu.

Mak Jo mengatakan, dua orang korban yang dievakuasi itu ditemukan sekitar cadas, atau sekira 300 meter dari tugu Abel di puncak Marapi.

Mainan edukatif anak balancing block tetris tetra tower games fun balok susun



"Kondisi korban umumnya luka bakar, di muka dan tangan. Sudah meninggal dunia," ujarnya.

Karena hanya bisa mengevakuasi dua jeazah, sementara, sembilan lainnya belum bisa dievakuasi. Warga lantas menandai titik-titik ditemukannya korban.

"Kami tandai dengan carrier yang dihimpit batu, lalu dengan kayu yang dililit bunga dan kain. Kemudian sesampainya di bawah kami kasih tahu ke tim gabungan," ujar Mak Jo kepada TribunPadang.com (Grup SURYAMALANG.COM), Selasa (5/12/2023).

Saat itu warga mengevakuasi dengan penerangan seadanya, yakni senter handphone.

Mak Jo dan warga lainnya mengevakuasi dua pendaki itu pada Senin (4/12/2023) petang.

Akhirnya, dua korban berhasil di evakuasi hingga ke pos pendakian Batu Palano sekitar pukul 22.00 WIB.

Kedua korban yang disebut sudah meninggal itu kemudian langsung ditunggu ambulans.

Lebih lanjut, Mak Jo mengatakan, saat warga mengevakuasi erupsi masih terus terjadi.

"Masih erupsi, kami entah bagaimana tak memikirkan itu, pokoknya secepatnya kami bawa ke bawah," tambah dia.

Ia melanjutkan, saat mengevakuasi korban, ia tetap memikir risiko.

Tapi pengalaman dan pengenalan medan sebagai warga setempat membuat Mak Jo dan warga lainnya memiliki perhitungan tersendiri.

"Tapi biasanya kalau Marapi meletus kalau sudah mengeluarkan material itu setelahnya erupsi sesudahnya cuma abu, yang diwaspadai abu panas," imbuh Mak Jo.

"Sementara kami juga dari dulu secara ilmu alamnya, lihat arah angin. Kalau arah angin ke utara kami naik, kalau ke barat kami cari perlindungan dulu," lanjut dia.

Terakhir kata Mak Jo, ia dan 13 warga menuju puncak melalui jalur lama yang hanya diketahui warga Batu Palano dan komunitas trail adventure.

Jalur ini hemat waktu sekitar satu setengah jam.


Mainan edukatif anak balancing block tetris tetra tower games fun balok susun



Update Data; 13 Pendaki Meninggal Dunia

Update data korban meninggal dunia dari pendaki gunung Marapi yang terjebak erupsi dinyatakan mencapai 13 orang, Selasa (5/12/2023).

Proses evakusi hingga kini masih terus dilakukan, di mana setelah 5 jenazah berhasil di evakuasi, hari ini 8 jenazah diupayakan dievakuasi turun.

Sementara 5 jenazah yang sudah dievakuasi telah diketahui identitasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 75 pendaki terjebak erupsi Gunung Marapi, Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (3/12/2023).

Dari 75 pendaki yang terjebak erupsi Gunung Marapi, sebanyak 57 orang sudah berhasil dievakuasi tim gabungan dan 5 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, mengatakan tim gabungan hari ini, Selasa (5/12/2023) akan melakukan evakuasi kepada 8 korban dengan kondisi meninggal dunia.

"Sekarang sudah ada delapan korban yang sudah dibungkus tinggal diturunkan tim," ujarnya.

Total ada sebanyak 13 orang korban yang sudah dinyatakan meninggal.

Namun, untuk identitas 8 korban pendaki yang dinyatakan meninggal dunia belum diketahui.

Sementara itu 5 jenazah pendaki korban erupsi Gunung Marapi telah diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat. 

Jenazah pendaki korban erupsi Gunung Marapi yang sudah teridentifikasi adalah :

1.Muhammad Adan berjenis kelamin laki-laki, umur 21 tahun dari Pekanbaru, Riau.

2.Muhammad Teguh Ananda, laki-laki, umur 20 tahun dari Padang.

3.Nazatra Adzin Mufadhol, laki-laki berusia 22 tahun asal Pekanbaru, Riau

4.Muhammad Al Fikri, laki-laki berusia 19 tahun asal Padang

5.Nurva Afitri, perempuan berusia 27 tahun asal Padang Pariaman.


Mainan edukatif anak balancing block tetris tetra tower games fun balok susun


Berikut nama pendaki korban erupsi Gunung Marapi yang akan dievakuasi tim gabungan hari ini (seorang di antaranya telah dievakuasi namun belum teridentifikasi):

1. Wahlul Ade Putra

2. Novita Intan Sari

3. Rizki Rahmad Hidayat

4. Lenggo Baren

5. Reihani Zahra Fadli

6. Filhan Alfiqh Faizin

7. Aditya Prasetyo

8. Yasirli Amri

9. Divo Suhandra

10. M. Wilky Saputra

11. Frengki Candra Kusuma

12. Afranda Junaidi

13. M. Rido kurniawan

14. Irfandi Putra

15. Zikri Habibi

16. Ilham Nanda Bintang

17. Muhammad Iqbal

18. Siska Afrina

19. Liarni




SUMBER : https://suryamalang.tribunnews.com/2023/12/05/kisah-penemuan-11-pendaki-meninggal-di-sekitar-puncak-gunung-marapi-warga-bermodal-lampu-hp?page=4




Mainan edukatif anak balancing block tetris tetra tower games fun balok susun

Mainan edukatif anak balancing block tetris tetra tower games fun balok susun

Mainan edukatif anak balancing block tetris tetra tower games fun balok susun

KUNJUNGI JUGA : 

Sarung Instan Anak Laki Laki Karakter Font Sholat Untuk Usia 2 Sampai 7 Tahun  Rp. 31.540

Jilbab Bella Square Segi Empat / Jiba Bella Square Terbaru Warna Terlengkap Rp. 5.777

Parfum Thailand Spray 70ml Unisex (kemasan ekonomis) Travel Size Rp 8.000

Temukan 2 pcs Spion Blind Spot / Kaca Cembung Spion Mobil Motor Universal Tambahan Cermin SPion Bulat Rear Mirror Rp. 10.682

Temukan Spoiler Calya Sigra Model Luxury TRD dan Luxury GR seharga Rp. 325.000

Sarung Jok Mobil Avanza, Xenia, Calya, Sigra, Full Set 3 Baris Rush Terios Mobilio dll Rp. 210.000

Alat Penyiram Air Otomatis, Alat Penyiram Rumput berputar 360 Derajat Rp. 69.000

Kisah Penemuan 11 Pendaki Meninggal di Sekitar Puncak Gunung Marapi, Warga Bermodal Lampu HP Kisah Penemuan 11 Pendaki Meninggal di Sekitar Puncak Gunung Marapi, Warga Bermodal Lampu HP Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG on 09.32 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.