TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Unit Reskrim Polsek Kalangbret menangkap AW (33), tersangka pencuri sepeda motor di kawasan persawahan Desa/Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.
Warga Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung, ini mencuri sepeda motor Suzuki Shogun 110 warga merah milik seorang pencari rumput.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno, mengatakan, pencurian terjadi pada Sabtu (30/9/2023) sore.
"Saat itu korban parkir sepeda motor di tepi jalan persawahan, lalu dia pergi untuk mencari rumput. Kunci motor masih menancap di lubang kunci," ujar Iptu Mujiatno, Rabu (4/10/2023).
Saat korban kembali dari mencari rumput, sepeda motor itu sudah hilang.
Korban sempat menyusuri area persawahan untuk mencari sepeda motornya, namun tidak ketemu.
Ia lalu melapor ke Polsek Kalangbret dan ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan oleh polisi.
"Kami minta keterangan korban dan saksi-saksi yang mungkin bisa memberi petunjuk," papar Iptu Mujiatno.
Awalnya polisi kesulitan melacak sepeda motor milik korban.
Namun patroli siber mendapati sebuah sepeda motor yang dijual di sebuah forum jual beli sepeda motor Tulungagung-Trenggalek di media sosial Facebook, pada Minggu (1/10/2023).
Sepeda motor jenis Suzuki Shogun itu identik dengan milik korban yang hilang.
"Sepeda motor itu dijual online seharga Rp 1,5 juta. Dari forum itu kami melakukan transaksi," ucap Iptu Mujiatno.
Polisi berhasil menghubungi pelaku untuk melakukan transaksi jual beli sepeda motor itu.
Namun saat anggota Unit Reskrim Polsek Kalangbret tiba di rumahnya, AW sedang tidak ada di rumah.
Polisi berhasil menangkapnya di rumah mertuanya.
"Kami amankan terduga pelaku ini bersama sepeda motor milik korban. Selanjutnya kami bawa ke Mapolsek Kalangbret," ungkap Iptu Mujiatno.
AW tidak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya di depan penyidik Unit Reskrim Polsek Kalangbret.
Penyidik pun meningkatkan statusnya menjadi tersangka dan ditahan di rumah tahanan Polsek Kalangbret.
AW dijerat dengan pasal 362 KUHPidana tentang pencurian, dengan ancaman 5 tahun penjara.
Iptu Mujiatno mengimbau masyarakat mengamankan sepeda motornya, meski dianggap jelek hanya untuk mencari rumput.
Sebab motor yang biasa disebut "pengaritan" ini masih mempunyai nilai jika dijual di antara para petani.
"Tetap amankan meski dianggap jelek, karena motornya masih punya nilai. Masih dilirik pelaku kejahatan," pungkas Iptu Mujiatno.
Tidak ada komentar: