41 Suporter Bandel yang Mabuk dan Bawa Miras Terjaring Razia, Ada yang Beli Tiket Rp 200 Ribu Hangus
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - 41 orang suporter Persebaya Surabaya terpaksa menonton pertandingan sepak bola dalam lanjutan Liga 1 2023-2024, antara Persebaya vs Persib Bandung, secara jarak jauh melalui layar ponsel di Ruang Tengah Mapolsek Pakal Polrestabes Surabaya, Sabtu (7/10/2023).
Mereka terjaring razia yang dilakukan oleh anggota gabungan kepolisian Satlantas Polrestabes Surabaya, Anggota Polsek Pakal Polrestabes Surabaya, dan Anggota jajaran Polda Jatim, di titik penyekatan zona dua, dekat jalur akses Mapolsek Pakal, dan gerbang depan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.
Mereka dilarang masuk ataupun mendekat ke stadion, karena kedapatan membawa sekaligus menenggak minuman keras (miras).
Upaya mereka mengonsumsi miras berhasil diketahui setelah menjalani tes kesehatan uji tiup untuk mendeteksi kandungan alkohol, yang dilakukan oleh Tim Medis Dokkes Polrestabes Surabaya.
Sepertinya tak cukup hanya mengonsumsi miras sebelum menonton pertandingan tersebut. Ternyata mereka juga ingin membawa masuk minuman memabukkan tersebut hingga ke dalam stadion, laiknya minuman ringan.
Guna mengelabui para petugas keamanan; steward, kepolisian dan TNI yang berjaga, mereka mengemas ulang cairan memabukkan tersebut dalam wadah kemasan air mineral botol berbahan plastik.
Tapi berkas kejelian petugas, akal bulus mereka tak mempan mengelabui petugas.
Anggota Polsek Pakal, Ipda Edy mengatakan, ada sekitar 30-40 botol miras yang berhasil disita dari para suporter yang terjaring razia.
Kemasannya mirip wadah air mineral yang lazim dijual oleh pedagang asongan. Apalagi cairan miras yang dimasukkan berwarna bening sebening air mineral biasa.
KUNJUNGI JUGA :
- Panci listrik serbaguna Elektrik Cooker Multifungsi Panci Kukus Elektrik
- Free Dus Packaging Pet Opeadia 17 Inch Big Tas Kucing Astrounot Travel Bag Nyaman dan Cat
- PREMIUM Timbangan Digital 10kg Premium Kitchen Scale High Quality seharga Rp55.000 - Rp67.000
Kalau anggota yang berjaga kurang waspada, para suporter 'nakal' tersebut bisa lolos melenggang masuk menyusuri jalanan utama akses menuju Stadion GBT.
"Ya begini ini, diwadahi botolan minum biasa. Ada yang kecil kayak minuman air putih anak-anak. Untung berhasil kami deteksi sebelum masuk, terpaksa kami giring ke sini," ujarnya seraya menghitung jumlah barang bukti botol miras saat ditemui TribunJatim.com, di ruang penyidik.
Sementara itu, Kapolsek Pakal Polrestabes Surabaya, Kompol Imam Sholikin mengatakan, pihaknya melakukan mekanisme pemantauan dan pengawasan di depan pintu akses utama.
Seluruh personel dilibatkan untuk mendeteksi para suporter yang masih 'nakal' terpengaruh miras sebelum menonton pertandingan.
Mata merah, bau mulut memunculkan aroma menySetelah memastikan secara kasat mata dengan ciri-ciri tersebut, para suporter yang terindikasi, bakal dilakukan pemeriksaan secara medis menggunakan metode uji alkohol yang dilakukan Tim Medis Dokkes Polrestabes Surabaya.
Mengantisipasi kedatangan suporter nakal yang terpengaruh minuman alkohol, merupakan salah satu siasat memastikan jalannya pertandingan di dalam stadion berjalan aman dan kondusif.
Suporter yang terpengaruh miras, cenderung memiliki perilaku yang ofensif sehingga berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban jalannya kegiatan.
"Modusnya ada yang dimasukkan dalam wadah botol air mineral, ada juga kami tadi juga temukan melalui alat deteksi minuman beralkohol. Sehingga kami juga dapatkan kelihatan mata merah. Ini yang menjadi masalah. Ternyata mereka kami lakukan pemeriksaan ternyata benar mereka mabuk," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan Mapolsek Pakal.
Setelah terjaring razia, para suporter tersebut bakal dikenai sanksi pembinaan, dengan melarang menonton pertandingan di dalam stadion.
Mereka bakal dikumpulkan dan ditahan sementara di ruang tengah Mapolsek Pakal, hingga pelaksanaan pertandingan di dalam stadion rampung, bahkan saat suporter lain dari dalam stadion membubarkan diri.
Namun, guna memberikan efek jera, para suporter nakal tersebut juga dikenai sanksi pidana ringan atas dasar mengonsumsi miras.
"Sementara ini kami lakukan pembinaan. Ini juga sudah dilakukan nonton bareng di sini. Juga nanti kita lakukan tipiring. Kami sudah mengimbau pada panpel, dan rekan-rekan Bonek apabila mau nonton sepak bola, tolong hindari dan jangan minum miras," pungkasnya.
Pantauan TribunJatim.com di dalam ruang tengah Mapolsek Pakal, puluhan orang suporter yang terjaring razia mengonsumsi alkohol itu duduk bersilah memenuhi ruang tengah berukuran 5 m x 4 m itu.
Beberapa di antaranya memilih pasrah dengan nasib mereka sore hari itu; tak lagi dapat menyaksikan pertandingan secara langsung di Stadion GBT, tapi malah berada di Mapolsek Pakal dan menyaksikan pertandingan melalui ponsel.
Kepasrahan mereka seperti terasa lengkap, seraya menyanyikan beberapa mars lagu pembangkit semangat untuk Persebaya dengan suara kompak bak paduan suara.
Hingga akhirnya, nuansa ruangan mapolsek paling ujung wilayah barat Kota Surabaya itu, bak stadion mini yang sesak dengan suporter sepak bola.
Namun, ada juga yang terus mengeluh meracau protes meratapi nasibnya yang gagal total menyaksikan tim kesayangannya Persebaya berlaga.
Mereka yang protes dan mengeluh itu, salah satunya, adalah GH (15) warga Sukomanunggal, Surabaya.
Sejak awal duduk di area ruang tengah mapolsek, dirinya terus menerus mengeluh dan meracau protes akan sanksi yang terpaksa dialaminya itu.
Pasalnya, ia sejak jauh-jauh hari sudah membeli tiket asli pertandingan tersebut seharga Rp 200 ribu.
Bahkan, laki-laki bertopi berambut gondrong itu, berupaya memohon-mohon kepada anggota kepolisian yang menjaga mereka, agar segera dibebaskan, meskipun hanya untuk menonton pertandingan di pertengahan babak kedua.
Mungkin saking jengkelnya karena permintaan tersebut tak kunjung dituruti, GH sesekali melampiaskannya dengan menyanyikan lagu mars Persebaya.
Seraya berdiri lalu memainkan tangan bak dirigen suporter di dalam tribun stadion untuk memandu para suporter lainnya agar tetap bersemangat mendukung Persebaya, bagaimanapun kondisi mereka.
"Pak ayo tak ndelok babak keloro ae gak opo-opo (pak ayo saya ingin menonton babak kedua saja tidak apa-apa)," ujar GH.
Di lain sisi, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, pihaknya telah berjaga di sekitar GBT dan gate stadion untuk melakukan pemeriksaan mencegah masuknya benda-benda yang dilarang dan membahayakan keamanan pertandingan.
"Begitu juga screening tiket di gerbang utama berjalan lancar," katanya, pada awak media di Stadion GBT.
Kendati pertandingan tersebut ternyata Persebaya terpaksa menelan kekalahan dengan skor akhir 2-3 dari Persib, Kombes Pol Pasma Royce tetap mengapresiasi kedewasaan seluruh elemen suporter yang tetap sportif dan legawa atas hasil pertandingan tersebut, dengan tetap menjaga kondusivitas.
"Terima kasih juga kepada suporter yang tertib selama menonton dan keluar stadion usai pertandingan, walapun tim kesayanganya kalah, begitu juga ucapan terima kasih atas dukungan dan kerja sama dari seluruh anggota TNI, kepolisian dan unsur terkait yang telah menjaga situasi tetap kondusif," pungkasnya.
Tidak ada komentar: