SOSOK Anggota DPRD Tulungagung Lecehkan Wanita, Dipanggil Om, Alasan Minta Es Tapi Minta Lihat Mandi
TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok anggota DPRD yang diduga lecehkan wanita berinisial WN (54).
WN melaporkan anggota DPRD yang diduga melecehkannya ke pimpinan dewan, Selasa (5/9/2023).
WN mengungkap bahwa sosok yang melecehkannya pada 24 Agustus 2023 itu berinisial MB
MB disebutnya adalah anggota DPRD Tulungagung dari Partai Amanat nasional (PAN).
WN sendiri merupakan perempuan asal Desa Joho, Kecamatan Kalidawir.
WN mengaku selama ini hubungannya dengan MB tidak pernah bermasalah.
WN biasa memanggil anggota Komisi B DPRD Tulungagung ini dengan sebutan om karena memang masih berkerabat.
Rumah keduanya masih ada di satu lingkungan, dengan jarak sekitar 50 meter.
"Bapaknya itu saudara kandung nenek saya. Jadi saya memanggilnya om," ungkap WN.
WN pun mengungkap bagaimana MB melecehkannya.
Saat itu masih subuh, WN memundurkan mobilnya sepulang ke rumah dan disapa oleh MB.
Saat itu tanpa diduga MB berusaha mencolek dagu WN yang sedang di belakang kemudi.
"Dia mencolek dagu saya, tapi berhasil saya tepis. Saya pikir sudah," ucapnya.
WN lalu mandi, kemudian segera masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar.
Saat itu MB datang lagi dengan alasan mau minta es.
Dari kamar WN menyuruh MB mengambil sendiri di lemari es yang ada di ruang tengah.
"Saya bilang, saya baru mandi dan masih di kamar, saya suruh ambil sendiri. Tapi dia malah menuju kamar saya," sambung WN.
MB berulang kali berteriak ingin melihat WN yang baru mandi.
MB juga menggedor dan berusaha membuka pintu kamar hingga membuat WN ketakutan.
Keributan yang dibuat MB berhenti setelah anak WN bangun dam keluar kamar.
"Dia berteriak ndelok, ndelok (lihat, lihat). Mungkin setelah dilihat anak saya dia merasa malu, akhirnya pulang," ungkapnya.
Selepas kejadian itu WN menceritakan semua ke saudaranya.
Keluarga besar WN ingin masalah ini diselesaikan segera dengan MB, namun saat itu MB sedang kunjungan kerja (kunker).
Berselang dua hari sepulang dari kunker adik WN menemui MB di masjid selepas salat subuh.
Saat itu sempat dilakukan mediasi di rumah WN dan MB meminta maaf.
Bukan hanya kepada WN, MB juga minta maaf kepada saudara-saudara WN dan orang tuanya.
Namun bagi WN yang merasa trauma menganggap permohonan maaf itu belu cukup.
"Sebagai anggota dewan seharusnya dia mengayomi, bukan malah seperti itu. katanya guyon, kalau saya habis mandi terus dia mau lihat, apa yang dilihat?" ucap WN dengan mata berkaca-kaca.
WN pun memilih membuat laporan ke Ketua DPRD Tulungagung.
Sayangnya saat WN datang para pimpinan dewa sedang ada tugas di luar kantor.
WN pun pulang sembari berharap ada tindakan nyata dari pimpinan dewan.
"Sebenarnya saya trauma, tapi kalau saya tidak ambil tindakan takutnya ke depan akan terulang lagi," pungkas WN.
Sejauh ini MB masih belum bisa dikonfirmasi.
Sementara sekretaris DPRD Tulungagung, Darmaji, mengaku sudah menerima surat dari WN.
"Saya sudah menerima suratnya, segera kami sampaikan ke pimpinan. Nanti pimpinan yang akan memprosesnya," ujar Darmaji.
Anggota DPRD Aniaya Pacar
Seorang wanita berinisial AG (30), melaporkan seorang anggota DPRD Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Wahyu Eka Putra alias WEP (30).
Pelaporan itu atas dugaan penganiayaan, AG bahkan mengaku telah mengalami trauma berat.
Sebelumnya, korban berinisial AG (30) mengungkap kasus penganiayaan yang dilakukan oleh WEP terjadi di apartemennya Casagrande Tebet di Jakarta Selatan, pada Jumat siang, 1 September 2023.
Akibat penganiyaan itu, AG mengalami luka serius di wajahnya karena babak belur.
Laporan AG teregistrasi dengan nomor LP/B/629/IX/2023/SPKT/Polsek Tebet/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya.
Polisi tengah mengusut kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota DPRD Takalar berinisial WEP terhadap wanita berinisial AG.
Polsek Tebet telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap AG.
Namun, pemeriksaan tak kunjung bisa dilakukan karena korban mengaku masih syok dan trauma akibat kejadian dugaan penganiayaan yang baru dialaminya.
"Si pelapor pada hari pelaporan setiap kali mau diperiksa dia bilang mohon waktu, pakai surat pernyataan," kata Kapolsek Tebet Jamalinus Nababan saat dikonfirmasi, dilansir dari Tribunjakarta.com, Senin (4/9/2023).
"Masih syok, masih sakit segala macam ya. Kita nggak bisa paksain. Hasil dari keterangannya kan bisa kita kerjain, kita juga cek CCTV," sambungnya.
Sementara, polisi mengatakan belum mengetahui persis hubungan anggota DPRD tersebut dengan AG.
"Tidak tahu pacar atau bagaimana. Tapi pengakuan dia, itu (terduga pelaku) orang DPRD," ujar Kapolsek.
"Laporan ada tapi yang lain-lain kami belum bisa berikan informasi. Laporannya Jumat, minggu kemarin," kata Kapolsek Tebet Jamalinus.
"Ya seperti itu lah, tampak kayak lebam, matanya kayak merah gitu kan," ungkap Jamalinus.
Adapun peristiwa penganiayaan itu diduga dipicu karena persoalan utang piutang.
"Pelapor sementara ya seperti yang sekarang yang muncul di media itu. Katanya punya hutang lah atau apa lah," kata
Namun, Jamalinus mengaku pihaknya belum dapat memastikan masalah utang yang disebutkan pelapor.
"Dia laporan, anggota lihat segala macam, dicek segala macam. Ya dia lapor kan kita belum tahu benar apa nggak," ujar dia.
Tidak ada komentar: