SURYAMALANG.COM, MALANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membuat monumen di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Pembuatan monumen ini bersamaan dengan renovasi stadion milik Pemkab Malang tersebut.
Kementerian PUPR mengungkap rencana pembuatan monumen ini melalui akun Twitter resminya, @KemenPU pada Kamis (21/9).
Dalam unggahan itu, admin menulis "Rencananya akan dibuat ruangan khusus di Pintu 13 sebagai monumen penghormatan kepada keluarga korban".
Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Essy Asiah juga mengungkap rencana pembuatan monumen tersebut.
Dikutip dari akun Instagram resmi Ditjen Cipta Karya Kementerian PUP, Essy mengatakan "Kita akan membuatkan satu ruangan khusus atau sesuatu yang khusus pada pintu 13 untuk menghormati keluarga korban sebagai monumen".
Renovasi Stadion Kanjuruhan dilaksanakan oleh PT Waskita Karya bekerja sama dengan PT Brantas sebagai kontraktor pelaksana, serta PT Bina Karya, dan PT Yodya Karya sebagai Tim Manajemen Konstruksi. Diperkirakan proyek ini akan berlangsung selama 16 bulan.
Penasehat hukum keluarga korban dan korban tragedi Kanjuruhan, Imam Hidayat menolak keras rencana pembuatan ruangan khusus di Pintu 13 sebagai monumen peringatan mengenang tragedi Kanjuruhan.
"Saya melihat itu hanya sekadar agar pemerintah seakan-akan menghormati tragedi Kanjuruhan. Apapun itu, kami tetap menolak renovasi Stadion Kanjuruhan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR," kata Imam kepada SURYAMALANG.COM.
Pria yang juga Ketua Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan (TATAK) ini mengkritik keras pelaksanaan renovasi Stadion Kanjuruhan tersebut.
Menurutnya, pelaksanaan renovasi itu sama saja dengan merusak tempat kejadian perkara.
Apalagi sampai sekarang korban dan keluarga korban masih berupaya mencari keadilan dalam tragedi Kanjuruhan.
"Kami tetap tidak sependapat atau menolak, apapun itu. Ini sama dengan merusak tempat kejadian perkara. Padahal hingga sekarang ini, kami masih dalam proses mencari keadilan," ujarnya.
Imam menyarankan pemerintah lebih baik membangun stadion baru di tempat yang berbeda daripada merenovasi Stadion Kanjuruhan.
"Keseluruhan dari bangunan Stadion Kanjuruhan sebagai monumen untuk penanda pernah terjadi tragedi kemanusiaan di Indonesia. Kalau ingin membangun stadion, masih banyak tempat yang tersedia," imbuhnya.
KUNJUNGI JUGA :
- Rak Kosmetik Dengan Laci Anti Debu Acrylic Storage seharga Rp151.000.
- Magic black 60ml penghitam motor mobil,trim restorer,dasboar,body motor mobil. seharga Rp9.500.
- Keset Kaki Kamar RAINBOW 40x60 Bahan Wool Lembut Anti Slip Motif Lucu seharga Rp24.500 - Rp59.900
Doa Bersama
Sementara itu, keluarga korban dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang menggelar doa bersama jelang satu tahun tragedi Kanjuruhan. Doa bersama tersebut digelar di Pendopo Panji, Kecamatan Kepanjen.
Bupati Malang, Sanusi berharap doa bersama bisa membuat para korban tragedi Kanjuruhan yang telah meninggal dapat diampuni segala dosanya.
"Ini kan budaya dan tradisi umat Islam. Dengan memperingati satu tahun meninggalnya para korban, kami juga berdoa kepada Allah agar para arwah yang mendahului itu diampuni dosanya dan amalnya diterima," ujar Sanusi.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan doa bersama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara keluarga korban dengan bupati Malang beberapa waktu lalu.
"Dari pertemuan tersebut keluarga korban berharap ada doa bersama untuk memperingati satu tahun tragedi Kanjuruhan. Pak bupati merespon dan memberikan waktu tanggal 21 September," ujar Kholis.
Kholis menyebutkan keluarga korban juga telah menggelar doa bersama di rumah masing-masing sejak Senin (18/9).
"Hari ini (kemarin, red), keluarga korban bersama Forkopimda menggelar doa bersama bagi saudara yang sudah mendahului kita dalam tragesi Kanjuruhan," terangnya.(Kukuh Kurniawan/Lu'lu'ul Isnainiyah)
SUMBER : https://suryamalang.tribunnews.com/2023/09/21/kementerian-pupr-akan-bangun-monumen-di-gate-13-stadion-kanjuruhan?page=2
Tidak ada komentar: