Penonton jaranan ricuh di Kediri wajah berdarah-darah. (IG medsoskediri)
Kediri (beritajatim.com) – Insiden kericuhan yang terjadi saat pertunjukkan seni tradisional jaranan di Ngancar, Kediri ‘makan’ korban.
Seorang penonton perempuan mengalami luka di wajahnya hingga berdarah-darah, diduga akibat kena tonjok saat kericuhan terjadi.
Terkait petaka dalam pertunjukkan seni jaranan itu, warga minta kepolisian untuk mengusutnya.
“Kudune diusut marai tuman lek gak diusut eneh. Sok sok meneh mesti ngono meneh,” tulis Emy Dwi saat mengomentari foto korban kericuhan jaranan yang diunggah di grup facebook WATES communty BERSAUDARA.
Dalam foto tersebut, terlihat seorang perempuan memakai kaus berwarna hijau tua dengan wajah berdarah-darah keluar dari kerumunan warga.
Meskipun wajahnya ditutup oleh sebuah emoticon berwarna kuing, tapi masih terlihat jelas darah yang memenuhi bagian hidung, pipi dan mulutnya.
Bahkan, darah merah itu menetes dari bagian janggutnya. Sementara di sampingnya, ada seorang anak perempuan berbaju warna merah muda tengah memeganginya dengan raut muka khawatir.
Sejumlah pria di kanan kirinya juga memandang perempuan yang melangkah keluar dari kerumunan itu. Begitu juga dengan sejumlah orang yang ada diatas panggung juga melihatnya.
Menurut informasi yang disampaikan oleh warganet, insiden itu terjadi saat pertunjukkan seni jaranan di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Dalam kolom komentar, warganet lain mencolek Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk mengevaluasi pertunjukkan seni jaranan yang menuai kericuhan.
“Tolong bos dibuyarno jaranane. Tolong diusut tuntas bos. Polsek Ngancar, wayahe kerjo sampean kerjo iki,” tulis Edo Argan Tira.
Sebelumnya, video pertunjukkan seni tradisional jaranan di Kediri berunjung ricuh viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di Instagram @medsoskediri itu, memperhatikan beberapa orang tengah baku pukul di atas panggung.
Lalu, ada salah seorang penonton perempuan keluar dari kerumunan warga dengan wajah berdarah-darah, diduga kena tonjok.
Kapolsek Ngancar AKP Chardi Kukuh membenarkan kejadian yang viral di sosial media tersebut.
“Info nya itu jaranan sudah selesai, ada salah faham,” tulis Kapolsek saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, pada Senin (14/8/2023).
Meskipun begitu, aku Kapolsek, pihaknya belum menerima laporan terkait kejadian itu. Menurut informasi yang didapat, masalah itu diselesaikan oleh pihak panitia.
“Tidak ada laporan, diselesaikan panitia jaranan mas, saat itu juga,” beber Kapolsek. [nm/ted].
SUMBER : https://beritajatim.com/hukum-kriminal/jaranan-di-kediri-ricuh-warga-colek-bupati-dan-minta-diusut/
Tidak ada komentar: