Anak Nakal Mbah Rukmi Diam-diam Jual Rumah, Ibu Ditinggal Hidup di Teras, Warga Tulungagung Tak Tega
Seorang wanita renta bernama Mbah Rukmi harus menderita akibat perbuatan
anaknya.
Anak nakal Mbah Rukmi yang membuat ibu harus tinggal di teras karena rumah
yang telah dijual.
Ternyata, kepulangan anak nakal Mbah Rukmini ke rumah malah membawa petaka
kepada ibunya sendiri.
Anak nakal Mbah Rukmini yang berstatus sebagai anak sambung itu mengambil
berbagai sertifikat jual rumah milik sang ayah.
Kemudian, ia menjualkan rumah itu kepada seorang pihak pembeli.
Seorang perempuan renta bernama Ruchmiyati atau Mbah Rukmi warga Dusun
Ringinagung, Desa Ringinpitu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sedang
mendapat sorotan.
Rumahnya dijual anak tiri yang pernah diusir ayahnya karena nakal.
Perilaku anak tiri berinisial P itu membuat geram tetangganya.
Sebab, selama ini P tidak pernah merawat Mbah Rukmi.
Namun sepeninggalnya suami Mbah Rukmi yang merupakan ayah P, diam-diam anak
tiri itu menjual rumah Mbak Rukmi.
Akibatnya Mbah Rukmi terpaksa harus tinggal di teras.
"Dia (P) itu sudah diusir oleh ayahnya sendiri karena nakal. Dia tidak punya
gak atas rumah Mbah Rukmi," kata seorang warga bernama Slamet, Selasa
(15/5/2023), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com
Slamet menceritakan, sebelumnya Mbah Rukmi menikah dengan nyoto dan tidak
memiliki anak.
Namun sebelum menikahi Mbah Rukmi, Nyoto sudah punya satu anak, yaitu P.
Namun P diusir oleh Nyoto karena dianggap nakal.
"Nyoto dan Mbah Rukmi malah mengadopsi satu anak perempuan. P ini malah tidak
pernah pulang," ungkap Slamet.
P baru pulang saat Nyoto meninggal dunia.
Namun pulangnya P ternyata memiliki niat lain, yakni mencari sertifikat tanah
milik ayahnya.
Menurut warga, P sendiri tidak ikut mengurusi pemakaman ayahnya.
"Itu yang aneh, dia pulang yang dicari malah sertifikat tanah. Dia tidak
mengurusi ayahnya yang meninggal," kata Slamet.
Menurut warga, semasa hidup, Nyoto tidak pernah bekerja.
Ekonomi keluarga ditopang Mbah Rukmi yang berdagang di pasar.
Nyoto sendiri bertugas mengantar jemput Mbah Rukmi.
Sebelum Nyoto meninggal dunia, tanahnya sudah dihibahkan atas nama Mbah Rukmi.
Bahkan, saat itu terbit akta notaris atas nama Mbah Rukmi dari proses
peralihan hak sekitar tahun 2017.
Hingga tahun 2019, terjadi proses peralihan hak yang tidak disadari Mbah
Rukmi.
Saat itu, Mbah Rukmi dibawa ke sebuah tempat pencucian sepeda motor yang jauh
dari rumahnya dan diminta membubuhkan cap jempol.
|
| Tas Selimut |
"Sementara dia diungsikan, di rumahnya sudah ada pengukuran. Dia cerita,
katanya disuruh cap jempol karena ada bantuan," ujar Slamet.
Belakangan diketahui, terjadi proses jual beli dari P dengan seorang warga
desa setempat seharga Rp 150 juta.
Warga pun mempertanyakan proses peralihan akta peralihan hak milik Mbah Rukmi
yang tiba-tiba beralih ke orang lain.
Warga sekitar pernah beramai-ramai mempertanyakan proses ini ke kantor desa.
"Warga mintanya tanah itu dikembalikan atas nama Mbah Rukmi," tegas Slamet.
Saat ini, Mbah Rukmi tinggal di teras rumah yang sudah atas nama orang lain.
Sementara di dalam rumah kosong tak ada perabot yang tersisa.
Setiap hari warga sekitar yang menyediakan makanan untuk Mbah Rukmi.
Kondisinya saat ini sudah pikun, sehingga Mbah Rukmi buang kotoran di teras
rumah tempatnya berdiam.
Seorang tetangga bernama Anik Pratiwi (53) yang membersihkannya setiap pagi
dan sore hari.
Menurut Anik, untuk urusan makanan Mbah Rukmi tidak pernah kekurangan, karena
semua tetangga peduli padanya.
"Tugas saya yang membersihkan dan semua kebutuhannya. Yang jadi keluhan warga
adalah biaya perawatannya," ucap Anik.
Masih menurut Anik, anak angkatnya dulu yang merawat Nyoto hingga meninggal
dunia dan menutup utangnya.
Namun dia kecewa karena tidak dilibatkan dalam proses penjualan rumah, dan
tidak mendapat bagian.
Dia keberatan merawat Mbah Rukmi, karena kondisinya juga kekurangan.
"Yang saya dengar, waktu itu dia dapat ganti biaya listrik sama perbaikan
rumah sebesar Rp 20 juta," tutur Anik.
Mbah Rukmi juga pernah akan dititipkan di Panti Jompo, namun menolak.
Ia beralasan masih punya rumah sehingga ingin menghabiskan masa hidupnya di
rumah.
Selama ini, proses perawatan Mbah Rukmi mengandalkan BLT Rp 600.000, namun
kini BLT itu sudah dihentikan.
"Sekarang ada sembako, itu yang dikasihkan ke saya untuk dipakai merawatnya,"
ujar Anik.
|
| Sprei Kintakun |
Sumber :
https://jatim.tribunnews.com/2023/05/17/anak-nakal-mbah-rukmi-diam-diam-jual-rumah-ibu-ditinggal-hidup-di-teras-warga-tulungagung-tak-tega
|
| Bedcover Bonita |
Anak Nakal Mbah Rukmi Diam-diam Jual Rumah, Ibu Ditinggal Hidup di Teras, Warga Tulungagung Tak Tega
Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG
on
10.20
Rating:



Tidak ada komentar: