4 Kejanggalan Rekaman CCTV Detik-detik Aishiah Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu Diduga Sudah Diedit

Rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik lift Bandara Kualanamu yang menewaskan Aishiah Sinta Dewi dianggap banyak kejanggalan.

Oleh sebab itu, timbul dugaan rekaman CCTV tersebut telah diedit untuk menutupi kasus kematian korban.

Hal itu disampaikan oleh Ahli digital forensik, Abimanyu Wachjoewidajat.

Ia pun memberikan analisa terkait rekaman CCTV di lift Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Dari analisanya, Abimanyu menyimpulkan terdapat empat kejanggalan dalam rekaman CCTV tersebut.

1. Frame Tidak Lazim

Abimanyu mengatakan bahwa frame dalam rekaman CCTV yang beredar dinilai tidak lazim.

Hal itu dikarenakan frame yang terlalu sempit dan begitu dekat dengan objek.

Sementara biasanya CCTV di lift akan memperlihatkan seluruh ruangan tersebut.

"Seharusnya seluas area lift, semua pojok tercakup karena tujuan CCTV tersebut juga gunanya agar bisa mengetahui apabila ada tindakan tidak lazim atau kriminal yang terjadi di dalam lift," ujar Abimanyu melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (2/5/2023).

Berita Lainnya : Petaka usai Salat Jumat, Pria Lamongan Syok Temukan Tubuh Anak Mengambang di Kolam, Sebabnya Terkuak

2. CCTV Bertuliskan 'Dome'

Abimanyu menyoroti tulisan Dome dalam tayangan CCTV.

Jika benar jenis kamera yang digunakan adalah Dome, maka framing yang seharusnya tidak sesuai dengan tayangan CCTV tersebut.

Pasalnya kamera jenis Dome memiliki kemampuan spesial yakni memperlihatkan secara luas di dalam lift.

3. Tanggal Kejadian di CCTV

Jika dilihat di rekaman CCTV, Abimanyu menduga tanggal tersebut bukan saat kejadian.

Melainkan tanggal yang tertera di CCTV itu adalan rekaman ulang.

"Dan kejanggalan ini sangat nyata, di mana rekaman CCTV yang asli tidak kelihatan tanggal dan jam. Padahal label date time stamp itu merupakan suatu hal yang wajib tayang pada semua CCTV, apalagi pada area penting seperti bandara. Jadi semakin jelas bahwa tayangan yang tersebar adalah hasil cropping, bukan tayangan aslinya,'' ujarnya.

4. Rekaman CCTV yang Putus-putus

Dugaan kuat bahwa CCTV itu telah diedit lantaran rekaman tersebut putus-putus.

Abimanyu juga mengatakan sudut pengambilan CCTV tidak wajar hingga durasi rekaman.

Kalau pun pihak bandara mengatakan ada pemotongan rekaman untuk menutupi wajah korban, maka hal itu tidak lazim.

Pasalnya penutupan wajah korban cukup dilakukan dengan pengebluran dan bukan pemotongan bagian tayangan.