TRIBUNNEWS.COM - Polres Gresik, Jawa Timur, telah menetapkan Mohamad Yanto (43) dan Mohamad Islah (48) sebagai tersangka kasus penipuan praktik pengganda uang.
Mohamad Yanto berpura-pura menjadi dukun dan melakukan sebuah ritual untuk menggandakan uang korban.
Tapi nyatanya, tersangka mengganti uang korban menjadi uang mainan sehingga korban mengira uangnya bertambah berkali-kali lipat.
Praktik penipuan ini dilakukan di kompleks perumahan Grand Verona Regency, Gresik, Jawa Timur.
1. Pengakuan Tersangka
Ketika dihadirkan di Polres Gresik, Mohamad Yanto mengaku melakukan praktik ini karena ingin membantu masyarakat.
"Tujuannya untuk membantu masyarakat," ujarnya, Senin (16/1/2023), dikutip dari TribunGresik.com.
Mohamad Yanto mengatakan ritual yang dilakukan belum selesai, maka uang mainan belum berubah menjadi uang asli.
Korban praktik penipuan ini berjumlah lima orang dan semuanya berasal dari Gresik.
Para korban datang ke Mohamad Yanto tanpa paksaan dan sukarela menyerahkan uang untuk digandakan.
"Korbannya datang sendiri minta bantuan ada lima orang Gresik," ungkapnya.
Uang hasil penipuan ini digunakan tersangka untuk membeli mobil dan motor.
2. Polisi Menetapkan Dua Tersangka
Satreskrim Polres Gresik menemukan 23 kantong darah, keris, dan sejumlah barang bukti ketika proses penangkapan.
Setelah ditelusuri, terungkap 23 kantong darah ini disediakan oleh tersangka Mohamad Islah.
Kasat Reskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wirdan, mengatakan penetapan tersangka ini dilakukan setelah petugas melakukan proses pemeriksaan kepada korban dan warga sekitar.
"Dukun dan seorang penjual kantong darah sudah kami tetapkan sebagai tersangka," bebernya, dikutip dari Surya.co.id.
Tersangka Mohamad Islah menjual kantong darahnya seharga Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per kantong.
Dalam menjalankan praktiknya, darah ini digunakan seolah-olah keluar dari jenglot dan uang yang disetorkan korban akan menjadi berlipat ganda.
Uang yang digunakan tersangka ternyata hanya uang mainan dari berbagai pecahan mata uang.
Terkait asal tersangka Mohamad Islah mendapatkan kantong darah, masih didalami polisi.
"Masih kami dalami, dari mana tersangka MI mendapatkan kantong darah untuk ritual tersebut," pungkasnya.
3. Sejumlah Barang Bukti Diamankan
Sementara itu, Kanit Pidek Sat Reskrim Polres Gresik, Ipda Lutfi Hadi, mengatakan barang bukti lain dari kasus ini adalah uang mainan.
"Setelah mendatangi TKP melakukan penyelidikan, didapat ada uang mainan di setiap bendelnya. Bagian depan dan belakang setiap bendel diberi uang asli, sementara bagian tengah berisi uang mainan," pungkasnya.
Sampai saat ini baru ada satu korban yang melaporkan kasus penipuan yang sudah dilakukan pelaku selama satu tahun.
"Untuk berapa korbannya masih kami dalami, sementara masih ada satu korban yang telah melapor," tuturnya.
Dugaan sementara, pelaku menggunakan berbagai barang klenik agar korban percaya dengan aksinya.
Barang klenik yang digunakan seperti keris, buah kelapa muda, jenglot, dan darah.
4. Cara Tersangka Menipu Korban
Ipda Luthfi Hadi mengatakan kantong darah yang ditemukan berisi 250 cc darah.
"Darah tersebut dimakan jenglot, lengkap dengan sesajennya dengan maksud untuk menggandakan uang," jelasnya, Rabu (11/1/2023), masih dari TribunGresik.com.
Korban sempat percaya karena saat melakukan ritual pelaku menunjukkan jenglot yang dapat menghisap darah manusia.
Kemudian dalam sekejap uang berjumlah fantastis telah tertata rapi di depan korban.
Karena menemukan banyak uang mainan, korban merasa tertipu dan melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polres Gresik.
Petugas langsung mendatangi rumah pelaku dan melakukan penangkapan.
"Sudah setahun beraksi menjadi dukun pengganda uang, kami amankan di rumah kontrakannya di Perum Grand Verona," terangnya.
Menurutnya, pelaku sengaja membuat korban percaya dengan aksinya, sehingga jumlah uang yang diberikan tidak diteliti.
Uang yang disetorkan korban mencapai Rp 550 juta.
"Ternyata uang yang diberikan tidak sesuai. Bahkan ada uang mainan di sana," imbuhnya.
5. Warga Sekitar Sempat Menegur
Praktik menggandakan uang yang dilakukan pelaku sudah mendapat teguran dari warga sekitar.
Salah satu tetangga korban, Irwan, mengatakan kegiatan yang dilakukan pelaku di rumahnya mengganggu warga karena dilakukan hingga tengah malam.
Selain itu, banyak korban pelaku yang memarkirkan kendaraan di sekitar rumah warga.
Teguran ini tidak dihiraukan pelaku karena ia sudah menutup diri dari tetangga.
Di hadapan warga, pelaku mengaku sebagai tukang pijat dan pengobatan alternatif.
"Baru tahu kalau ditangkap karena dukun pengganda uang. Kemarin ada ramai-ramai saya lihat waktu diamankan," pungkasnya.
5 Fakta Kasus Dukun Pengganda Uang di Gresik, Tersangka Mengganti Uang Korban dengan Uang Mainan
Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG
on
11.40
Rating:
Tidak ada komentar: