SURYA.CO.ID, MADIUN - Para petani padi di Kabupaten Madiun mulai memasuki masa panen raya padi kedua, Kamis (11/8/2022).
Pada masa panen ini, sejumlah petani mengeluhkan produksi atau hasil panen padi yang menurun lantaran sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
Menurut seorang petani Biran, pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah hanya bisa memenuhi 50 persen dari kebutuhan petani.
"Dapat subsidi urea, ZA, dan phonska cuma separuh (dari kebutuhan)," kata Biran saat ditemui di sawahya di Kecamatan Geger, Kamis (11/8/2022).
Selain pupuk, turunnya produksi panen padi petani juga dikarenakan hama wereng dan hama lain yang menyebabkan padi tumbuh kerdil.
Dengan luas sawah 68 meter persegi, pada panen pertama tahun ini yang dilaksanakan sekitar 4 bulan lalu ia mendapatkan lebih dari 2 ton Gabah Kering Panen.
"Tapi sekarang turun sekitar 4 kuintal jadi 17-18 kuintal," lanjutnya.
Namun demikian ia beruntung karena harga Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan.
Jika sebelumnya harga GKP hanya berada di angka Rp 420 ribu perkuintal saat ini naik menjadi Rp 500 ribu perkuintal.
"Naik Rp 80 ribu perkuintal, tapi hasil panennya turun. Jadi ya sama saja," pungkasnya.
Harga Gabah di Madiun Naik Saat Panen Raya Kedua, Petani Keluhkan Produksi Turun Kena Hama
Reviewed by WONGPASAR GROSIR MALANG
on
11.18
Rating:
Tidak ada komentar: