SURYAMALANG.COM|MALANG-Nongkrong dengan anak-anak bagi orangtua menyenangkan. Apalagi bisa sambil melihat kereta api melintas atau melihat aktivitas seperti ganti lokomotif, terus menggandeng kereta kargo.
Pemandangan ini bisa dilihat di Lima Sebelas Coffee Eatery Malang di Jalan Trunojoyo Kota Malang. Pada Sabtu sore (14/5/2022), ada sejumlah orangtua datang ke kafe bersama anak mereka.
Karena berada segaris dengan Stasiun Kota Malang, maka pamandangan di bagian belakang kafe ini adalah area stasiun.
Selain bisa melihat dari bagian atas, kini juga dibuka area terbuka di bagian bawah untuk outdoor.
Jika cuaca sedang tidak hujan, sangat asik sekali melihat kereta dari area ini karena jarak dengan kereta api yang lewat lebih dekat.
Tepat di selatan kafe ini adalah stasiun Stasiun Kereta Api Kotabaru Malang. Sehingga ketika ada kereta api yang akan berangkat, pengunjung bisa mendengar tiupan peluit petugas.
Umumnya, pengunjung yang membawa anak-anak sekitar jam 15.00-17.00 WIB. Ada juga yang sampai pukul 18.00 WIB usai kereta api lokal ke Surabaya melintasi kafe.
"Da..da kereta api," seru anak-anak sambil melambaikan tangannya ke arah KA.
Atiek Rahmi, Manager Lima Sebelas Coffee Eatery Malang pada suryamalang.com mengatakan kebetulan akses pemandangan pas dengan Stasiun Kereta Api Kotabaru Malang.
"Sehingga diminati customer, khususnya anak-anak, terutama yang di outdoor," kata dia pada suryamalang.com, Minggu (15/5/2022).
Untuk ke lokasi outdoor yang bawah, ada tangga yang disediakan dari balkon. Ini sebenarnya sudah lama tapi sempat ditutup.
Baru-baru ini dibuka lagi karena kapasitas balkon sudah tidak memadai jika penuh pengunjung.
Dikatakan, konsep kafenya mengusung tema rustic dan vintage. Jadi kita banyak menggunakan aksen kayu dan kesan alami.
"Kebetulan akses pemandangan pas dengan stasiun kereta api," jawabnya. Fasilitasnya ada toilet, musola, dan permainan seperti kartu uno. Tak hanya buat nongki, kafe juga memiliki banyak pilihan menu. Ada snack, makanan utama. Minumannya juga beragam sesuai basisnya.
"Kuliner andalan kita untuk makanan berat yaitu pindang patin dan pindang tulang khas lampung. Sedang untuk snacknya yang diminati adalah cilok dan cireng," kata Atiek. Untuk kisaran harganya mulai Rp 7000 sampai Rp 30.000. Ia merasa senang kafenya diminati semua kalangan. Mulai dari dewasa sampai anak-anak bisa menikmati.
"Bahkan kita sampai menyediakan baby chair karena banyak permintaan," tambahnya. Kehadiran anak-anak bersama orangtua juga dinikmati oleh karyawan kafe yang kebetulan banyak yang perempuan. "Mereka seneng sama anak kecil,. Jadi cocok sudah," jelasnya.
Sedang untuk anak muda, biasanya menyukai di spot dalam karena bisa sekalian colok laptop dan ikut wifi kafe.
Di area dalam kafe juga ada alat musik untuk keperluan live music pada Rabu, Jumat dan Sabtu. Jika ada live music, banyak anak muda yang berkumpul.
Diah, seorang warga Malang membawa dua anaknya yang masih kecil ke kafe. Diah yang datang bersama suaminya memilih di lokasi outdoor.
"Saya tahunya ya dari IG. Anak-anak ya senang karena bisa melihat kereta api sambil makan sore," jelas wanita berhijab ini.
"Tempatnya lumayan. Saya pertama kali kesini. Dengan adanya ini, juga bisa buat edukasi anak-anak. Jarang lo ada kafe yang dekat rel kereta api," katanya.
Ia memesan kentang goreng, nasi goreng dan milk tea saat di kafe itu.
Kafe ini adalah satu satu titik kuliner di Jalan Trunoyojo yang biasa disebut daerah Klojen.
Karena kawasan kuliner, di depan Rujak Pojok ada penunjuk dengan gambar sendok garpu. Di kawasan dekat stasiun KA Malang ini banyak pilihan kuliner.
Ada tempat ngopi, kuliner ayam, rawon, mie, STMJ, bakso dll. Pada malam hari akan bertambah dengan PKL.
Di deretan stasiun juga ada nasi padang. Di seberangnya juga ada pujasera. Ada juga restoran yang menampunh banyak orang.
Tinggal melangkah ke arah titik kuliner kesenangan sendiri-sendiri. Juga ada pusat oleh-oleh.
Tidak ada komentar: