SURYAMALANG.COM | MALANG - Yunita Siswanti, perajin kerupuk endok asin di Kota Malang untuk sementara tidak menerima pre order (PO).
Hal ini karena dampak kenaikan minyak goreng cukup signifikan.
Untuk minyak goreng ukuran 2 liter sudah mendekati Rp 50.000.
"Mungkin nanti pemesanan kerupuk mentah juga bakal turun karena harga migor kan naik. Bisa beli kerupuk mentah, tapi migornya mahal," prediksi Yunita pada suryamalang.com, Kamis (17/3/2022).
Kini, ia fokus menyelesaikan pesanan kerupuk mentah saja.
Sampai akhir Maret 2022, ia harus menyelesaikan 40 kg.
Sedang pesanan April 2022 sudah ada 30 kg.
Sekarang ia sudah tidak berburu migor lagi karena sudah tak menjual kerupuk matang.
Harga kerupuk matang berat 120 gram dijual Rp 12.000. Itupun baru dinaikkan Rp 2000.
Jika memakai harga migor saat ini, maka harga kerupuk matang bisa maksimal Rp 15.000 per kemasan 120 gram.
"Padahal penjualan kerupuk saya banyak ke reseller. Maka harga jualnya naik lagi," jawabnya.
Dikatakan, ia pernah berburu migor satu dos karena kebetulan dapat pesanan banyak kerupuk matang.
Ia mendapat migor yang harganya mencapai Rp 17.000 per liter untuk sebuah merek.
Ia menyebutkan, untuk migor kerupuknya hanya bisa dengan dua merek.
"Pernah nyoba-nyoba merek lain, tapi hasilnya beda. Migornya kayak nempel di kerupuk. Tapi kalau dua merek itu tidak," jawabnya.
Karena itu, ia juga tidak berani memakai migor curah meski harganya lebih murah.
Sebagai perajin kerupuk, ia berharap agar harga migor bisa diturunkan dibawah Rp 40.000 per 2 liter.
Jika di atas itu sangat memberi pengaruh pada perajin kerupuk.
Tidak ada komentar: